PELITA KARAWANG.com . - Untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada ditengah masyarakat saat ini, maka dipandang perlu para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang diberi pembekalan materi ke NU an yang kaitannya dengan tata kelola organisasi Nahdlatul Ulama melalui Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) ke-1. Hal tersebut diutarakan oleh ketua panitia pelaksana, Emay Ahmad Maehi saat ditemui awak media disela-sela acara, Sabtu (10/3).

Acara yang digelar di sebuah pemancingan di Desa Kalangsurya Kecamatan Rengasdengklok tersebut, masih menurut Emay Ahmad Maehi, diadakan khusus untuk para pengurus (struktural) dan bukan diadakan untuk masyarakat NU. 

“Pertama tantangan politik, bagaimana NU mengimplementasikan seluruh kader-kadernya yang ada di berbagai partai politik kemudian ditata, sebagai sebuah bentuk kontribusi kader NU untuk politik bangsa dan negara,” jelasnya.

Masih menurutnya acara tesebut juga menjawab tantangan untuk membangkitkan semangat menumbuhkan dan kemandirian ekonomi warga NU. Dalam hal ini dikelola langsung oleh struktur NU.

“Karena tantangan tentang perekonomian ini adalah tantangan serius bagi seluruh kader NU. Dan yang ketiga adalah tantangan perubahan kebudayaan yang begitu cepat saat ini dengan dialektikanya yang ada. Karena perkembangan kebudayaan hari ini tidak hanya tradisi masyarakat sekitar yang tumbuh berkembang secara terus menerus tetapi ada dominasi-dominasi lain atau ada bentuk lain dari upaya untuk mempengaruhi budaya masyarakat dalam hal ini masyarakat NU melalui perkembangan tekhnologi,” tegasnya.

Lanjut Emay dengan kenyataan tersebut maka perlu bagi NU untuk juga membuat satu sistem, agar masyarakat NU tidak terbawa dalam arus komunikasi yang tidak baik.

Sementara itu Ketua PBNU Karawang, Ahmad Ruhiyat Hasby yang akrab disapa kang Uyan, menurutnya sesuai dengan amanat mukhtamar tahun 2015 di Jombang yaitu seluruh pengurus NU harus melalui tahap kaderisasi.

“Ini untuk menghindari kesalahpahaman atau ketidakpahaman terhadap NU itu sendiri, yang sebelumnya kaderisasi hanya ada di organisasi-organisasi sayap NU dan untuk di NU nya sendiri tidak ada, nah mulai 2015 hal tersebut ditetapkan dalam Mukhtamar lalu di Jombang,” jelas kang Uyan.

Menurutnya kegiatan Madrasah Kader NU selain bertujuan menjawab tantangan era milenia saat ini, juga bertujuan menjadikan pengurus NU itu paham terhadap NU.

“Menjadi NU yang sesungguhnya, mudah-mudahan setelah ini kita adakan MKNU untuk pengurus tingkatan Kecamatan atau Majelis Wakil Cabang (MWC) dan pengurus ranting,” pungkasnya.