PELITA KARAWANG- Meskipun sempat diisukan bahwa Pemilihan Gubernur (Pilgub) berdampak pada dipendingnya bantuan Gubernur (BanGub) 2018 sebesar Rp 115 juta, namun sejumlah Kepala Desa tetap optimia, bantuan dari APBD Provinsi itu tetap cair sekaligus, bahkan tanpa luncuran.

Kades Cikalong, Lili Hermanto misalnya,Dirinya belum menerima informasi bahwa Bangub akan di pending karena Pilgub, menurutnya itu hanyalah isu, karena BanGub tidak akan berpengaruh, lagi pula Ahmad Heryawan tidak nyalon dalam kontestasi Pilgub tahun ini. Hanya saja memang, diakui Lili, ajuan BanGub tahun ini lebih sulit dan ribet, karena harus ada rekomendasi Dinas PUPR dalam tandatangan RAB nya. Apalagi saat berbarengan mengajukan, kadang-kadang harus antri, selain ke UPTD PUPR juga harus ke Kadisnya, bagaimana kalau saat dimintai tandatangan sedang tidak ada, artinya bisa menyita waktu lebih banyak." Gak ngaruh Pilkada sih, cair terus cuma aplikasinya lebih ribet," Katanya.

Kades Tempuran Kecamatan Tempuran, Zaenal Romli mengatakan, walau ada hajat Pilgub,  Ia yakin BanGub tetap akan cair, hanya saja justru para Kades lebih ribet menyusun ajuannya dimana denah, gambar, spek hingga RAB itu harus dengan tandatangan Dinas PUPR selain DPMPD. " Lebih ribet sekarang mah ngajuin BanGubnya juga, tapi yakin dana itu segera siap kirim karena ajuannya sudah dilayangkan," Ungkapnya.

Kades Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Abdul Ghofur Rastra mengatakan,minggu kemarin,  Proposal sudah masuk 6 desa untuk BanGub, harapan semua para kades, kiranya Pemprob bisa supaya bisa dicairkan, terutama yang Proposalnya jauh-jauh hari sudah di kirimkan ke Provinsi lewat DPMPD, tanpa harus terhalang Pilgub. RAB yang disusun juga sekarang ini lebih diketatkan, karena harus ada tanda tangan PUPR." Cikul sudah 6 Desa yang mengajukan, semoga cepat cair tanpa halangan Pilgub ," Pungkasnya.