PELITA KARAWANG.- Seorang pria menembak kepalanya sendiri sampai mati di depan pagar sebelah utara Gedung Putih, Sabtu waktu setempat, kata Secret Service (Pasukan Pengamanan Presiden AS) seperti dikutip Reuters.

Pihak berwenang tidak mengungkapkan nama si pria sampai keluarganya datang mengidentifikasi.

Secret Service mengungkapkan pria itu mendekati pagar Gedung Putih di Pennsylvania Avenue beberapa saat sebelum siang, lalu mengeluarkan senjata dan melepaskan beberapa tembakan. Tidak ada satu pun dari tembakan itu diarahkan ke Gedung Putih.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang berada di Florida pada saat kejadian itu berlangsung dan telah diberi tahu soal insiden itu, kata juru bicara Gedung Putih.

Dalam insiden ini tidak ada yang terluka selain si penembaknya sendiri, kata polisi.

Pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan di sekitar Gedung Putih langsung ditutup polisi yang merupakan prosedur rutin jika ada insiden semacam itu.

Washington Metropolitan Police Department akan memimpin penyelidikan atas penembakan itu, kata Secret Service.

Sebelumnya sejumlah pejabat-pejabat juga heboh di China, Uni Emirat Arab dan paling sedikit dua negara lainnya karena mereka telah membahas cara mengendalikan Jared Kushner, menantu dan sekaligus penasihat terdekat Presiden Donald Trump, lapor Washington Post mengutip para pejabat dan mantan pejabat pemerintahan AS.

Para pejabat asing, termasuk dari Israel dan Meksiko, berusaha memanfaatkan kesepakatan bisnis dengan Kushner, kesulitan ekonominya dan kekurangpengalamannya dalam kebijakan luar negeri, kata para pejabat AS yang mengetahui laporan intelijen mengenai hal itu.

Pengacara Kushner sendir, Abbe Lowell, tidak mau mengomentari laporan ini.

Belum jelas benar apakah negara-negara itu telah memanfaatkan Kushner, namun kontak-kontak bisnis si menantu Trump telah membuat khawatir lingkaran dalam Gedung Putih. Dan inilah salah satu alasan dia tidak mendapatkan jaminan keamanan yang permanen di Gedung Putih.

Kushner, pengusaha kaya raya New York yang menikahi putri Donald Trump bernama Ivanka, telah kehilangan akses ke Briefing Harian Presiden Trump yang adalah laporan intelijen AS paling bernilai setelah Gedung Putih memperketat akses ke dokumen dan pertemuan rahasia, kata para pejabat AS.

Juru bicara Kushner juga tak bersedia mengomentari laporan Washington Post itu.

Penasihat keamanan nasional Trump, H.R. McMaster, mengetahui bahwa Kushner memiliki kontak dengan para pejabat asing yang tidak secara resmi memberikan laporan atau berkoordinasi melalui saluran-saluran resmi. 

Keyakinan para pejabat asing terhadap kerentanan Kushner itu telah menjadi dasar kekhawatiran dalam briefing intelijen harian McMaster, tulis The Post seperti dikutip Reuters.