PELITAKARAWANG.COM.– Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, ganjil genap di Tol Jagorawi memang belum mendesak dilakukan. Namun, hal itu berbeda dengan tol di Tangerang yang kemungkinan besar akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Di Tangerang itu akan sama seperti yang ada di Bekasi. Semuanya ada, ada jalur bus, ada ganjil genap, dan ada yang (pembatasan) angkutan barang," ujar Menhub Budi ditemui di Jakarta, Senin 19 Maret 2018.

Dia pun menuturkan, penerapan ganjil genap di Tangerang bakal dilakukan setelah adanya kajian yang dilakukan dengan berbagai pihak. Ditargetkannya, kebijakan ganjil genap di Tol Tangerang dapat terwujud sebelum Ramadan.

"Mungkin sebelum puasa lah kira-kira. Kita akan diskusi dulu, karena di sana kita akan diskusi jalan arteri mana yang akan dipakai (sebagai jalur alternatif)," tutur dia.

Dia pun mengatakan, ganjil genap di pintu tol Bekasi Barat dan Timur yang dilakukan beberapa waktu lalu mencapai hasil yang memuaskan. Di mana jumlah kendaraan turun, hingga kecepatan di jalan tol Jakarta-Cikampek dapat dipercepat.

"Jadi, ganjil genap di Bekasi Cikampek, itu fully success, artinya jumlah kendaraan turun 30 persen. Kecepatan naik 22 persen, waktu berkurang kira-kira 40 persen. Jadi indikasinya semuanya bagus ya," ujarnya.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu pun menegaskan, tidak ada yang janggal dalam kebijakan ganjil genap. Menurutnya kritik dari berbagai pihak adalah hal yang biasa.

"Dan yang mengapresiasi itu (kebijakan ganjil genap) bukan orang sembarangan. Dewan kota, termasuk Pak Yayat (pengamat tata kota) yang orangnya kritis, dia bilang ini suatu langkah yang baik," kata dia.

"Bukan ingin menepuk dada, cuma saya ingin menjelaskan kepada media, bahwasanya apa yang kita lakukan di situ adalah suatu regulasi yang common yang berlaku sama seperti di seluruh dunia. Enggak ada yang ganjil (janggal)," tutur dia.