PELITA KARAWANG-. Puluhan nasabah Bank Rakyat Indonesia atau BRI Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami nasib sial. Uang di rekening mereka tiba-tiba berkurang, padahal tidak melakukan transaksi apa pun. Kasus kini tengah diselidiki oleh pihak Kepolisian setempat.

Heboh uang nasabah BRI Ngadiluwih berkurang merebak sejak Senin kemarin, 12 Maret 2018. Sejumlah korban menerima pesan singkat adanya transaksi di telepon genggam, padahal transaksi tidak dilakukan sama sekali. Masing-masing korban saldonya mendadak berkurang dengan nilai kerugian antara rata-rata Rp500 ribu sampai Rp1 juta.

Kepolisian Resor Kediri pun melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi dari pihak korban dimintai keterangan. Mulanya, ada enam belas korban yang terdata. Tetapi korba bertambah. "Sesuai data di kami, ada 33 nasabah (korban)," kata Kepala Polres Kediri, AKBP Erick Hermawan, kepada wartawan, Selasa, 13 Maret 2018.

Polisi terus menyelidiki penyebab tersedotnya saldo puluhan nasabah BRI itu. Dugaan sementara, hal itu terjadi karena adanya tindakan skimming oleh sindikat internasional. Tapi Erick buru-buru menepis kesimpulan itu. "Belum ada bukti yang mengarah keskimming. Kami masih melakukan penyelidikan bersama tim BRI," ujarnya.

Kepolisian Daerah Jawa Timur membantu penyelidikan kasus itu. Tim dari Subdit Perbankan Direktorat Kriminal Khusus telah diturunkan. "Tim Perbankan Ditreskrimsus Polda Jatim turun langsung ke Kediri melakukan pengecekan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera.