PELITAKARAWANG.COM.‐Hasil survei Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) menunjukkan elektabilitas pasangan Deddy Mizwardan Dedi Mulyadi mengungguli Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. 

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Totol Izul Fatah menjelaskan bawah secara personal, elektabilitas Ridwan Kamil masih unggul, yakni sebesar 40,8 persen. Kemudian disusul Dedy Mizwar sebesar 38,9 persen. Namun, jika dipasangkan, kondisi elektabilitas keduanya berbalik. 

"Saat dipasangkan, satu naik satu turun. Seperti Deddy Mizwar dipasangkan dengan Dedi Mulyadi itu (elektabilitasnya) naik di angka 43,2 persen. Sedangkan pasangan Ridwan Kamil dan Uu dipasangan itu malah turun jadi 39,3 persen," kata Totol di Bandung, seperti dikutip dari Antara, Minggu (15/4).

Rendahnya elektabilitas Ridwan Kamil ketika dipasangkan dengan Uu Ruzhanul Ulum, menurut dia, dikarenakan elektabilitas Uu sebagai calon wakil gubernur yang rendah. 

"Yang pasti, jika tidak ada pergerakan yang luar biasa dari pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum), bukan mustahil ini akan menjadi sinyal lampu kuning yang bisa menyeretnya pelan-pelan kalah dalam pertarungan," kata dia.

Selain itu, menurut dia, pasangan Deddy Mizwar dan Deddy Mulyadi juga masih berpeluang meningkatkan elektabilitasnya melalui pengenalan aneka program yang menyentuh aspirasi warga Jawa Barat.

"Dedi masih punya potensi menaikkan tingkat pengenalannya yang masih sekitar 55 persenan, sementara tingkat kesukaannya cukup tinggi dengan 73,1 persen," kata Toto.

Toto menyebut keunggulan Dedi Muyadi, antara lain, karena memiliki pemilih militan yang cukup tinggi 26,6 persen, dibandingkan dengan Uu (12,5 persen), Syaikhu (43 persen) dan Anton (1,8 persen). Biasanya, mereka inilah kategori pemilih yang tak akan pernah berubah sampai pemilihan hari-H.

"Harapan pasangan Dua DM atau Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi ini memang ada pada Demul (Dedi Mulyadi) karena Demiz sudah sampai pada tingkat pengenalan yang mentok, yaitu 94,8 persen," kata dia.

Sementara itu, LSI menyebut bahwa elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) hanya sebesar 8,2 persen dan pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 4,1 persen.

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 21-29 Maret 2018 dengan menggunakan metode standard: multi stage random sampling, di mana seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random. Jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar 4,8 persen.

Sebelumnya, survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 1 hingga 8 Maret 2018 menunjukkan elektabilitas pasangan Rindu mencapai 43,7 persen, disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 30,7 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 4,6 persen, dan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 2,8 persen.