PELITAKARAWANG.COM-. Masyarakat nampaknya harus semakin selektif membeli makanan dan minuman selama Ramadan. Pasalnya, sejumlah jenis makanan diduga tidak sehat, banyak ditemukan para pegawai Puskesmas Lemahabang saat menyisir pasar Wadas dan minimarket di Lemahabang . Jenis makanan tersebut seperti kadaluarsa, sarden kalengan yang penyok, sosis dengan zat pewarna hingga penempatan makanan yang dijual tidak sehat.

Kepala Puskesmas Lemahabang, H Rasidi S.Km mengatakan, pihaknya bersama aparat keamanan dan Dinas Pertanian ikut sisir pasar dan minimarket, karena khawatir adanya dugaan makanan dan minuman yang tidak sehat dan tidak layak konsumsi. Saat ke minimarket di sekitaran Pasar Wadas saja sebutnya, ia temukan makanan kalengan seperti sarden dan susu kondisi kalengnya sudah penyok, tapi masih dijual bebas, padahal kaleng penyok itu seharusnya rejek dan tidak layak dijual, sebab ada kekhawatiran bocor, karena saat penyok itu bakteri dan kuman cepat masuk, sangat bahaya sebutnya jika dijual dan dikonsumsi pembeli. Tidak itu saja sebut Rasidi,  masih di minimarket, ada roti-roti tawar yang di jajakan dengan tanggal kadaluarsa masih beredar, padahal kondisi ini kurang sehat dan tidak boleh diperjualbelikan belikan, karenanya meskipun tidak diambil sampel, tapi ia mewanti-wanti pemilik minimarket agar menarik dua jenis makanan yang terindikasi penyok dan kadaluarsa itu,"di Minimarket kita temukan makanan kalengan penyok masih dijual,bahkan roti kadaluarsa tanggalnya juga masih beredar, " Katanya.

Rasidi menambahkan,selain di minimarket, pihaknya juga cek sejumlah makanan di Pasar Wadas, temuan mengarah ke jenis jajanan dan cemilan seperti sosis yang nampak menggunakan warna cerah mencolok kemerahan , karena diduga ada zat pewarnanya. Apakah benar temuan itu ada zat berbahaya, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena harus di uji di laboratorium. Kemudian dari tata cara penyimpanannya, ia memberikan peringatan agar para pedagang bisa memanfaatkan presser pendingin dan tidak membiarkan jajanan seperti sosis, bakso dan lainnya dijajakan di luaran terlalu lama, karena khawatir bakteri dan kumannya menjangkit ke panganan tersebut. "Sosis warnanya merah mencolok dan cara penyimpanannya juga kurang sehat," Katanya.

Rasidi mengaku, pihaknya tidak mengambil sampel karena sifatnya baru dugaan, karena semuanya harus di uji lab dulu, khusus makanan yang diduga mengandung zat pewarna, sementara kesehatan daging sapi dan daging ayam, adalah kewenangan Dinas Pertanian dengan Kesmavetnya. " Kita gak ambil sampel, tapi berikan peringatan saja ke para pedagang," ungkapnya.