PELITAKARAWANG.COM-.Sebelum berkebun tanaman sayuran seperti jagung, kembang kol, kacang kedelai dan lainnya, para petani biasanya harus garap sawah dahulu dengan mencangkul tanah untuk di olah. Namun, saat ini, tenaga mencangkul nampaknya tidak perlu banyak di kuras lagi saat berkebun, pasalnya Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat hibahkan alat pengolah tanah tersier bernama Cultivator. Selain lebih efisien harga, waktu pengolahan lahan kebun dari mesin juga akan lebih singkat.

Arif, Mekanik Cultivator bantuan Pemprov Jawa Barat mengatakan, mesin ini nama lainnya adalah mesin pengolah tanah tersier, biasanya digunakan untuk perkebunan seperti kembang kol, jagung dan kedelai sebelum ditanam. Biasanya, petani harus mengandalkan penggarap cangkul sela 5 jam untuk olah tanah 1 are, tapi dengan mesin kapasitas bensin premium 5 liter ini hanya memakan waktu satu jam saja per liter/ per are. Untuk pemasaran sendiri, masih belum banyak, tapi alat rakitan Indonesia ini masih dicover untuk bantuan ke berbagai kelompok tani di berbagai Kabupaten/kota. Dengan pengoperasian tak beda jauh dengan sepeda motor, cakar besi yang digerakkan melalui volume ini mampu meringsek tanah semakin dalam dan lembut. " Cultivator ini bantuan Provinsi, kita arahkan teknik pengoperasiannya saja," ujarnya.

Penerima bantuan Cultivator yang juga Ketua Kelompok tani Srijaya Dusun Tegalega Desa Linggarsari, Rohman mengatakan, dirinya memang hoby berkebun selain garap sawah. Ia beruntung bisa dapati alat Cultivator ini setelah mengajukan ke Provinsi, karena di Karawang sendiri ada 5 kelompok dari 5 kecamatan yang mendapati bantuan serupa. Awalnya, sebut Rohman, ia bingung cara mengoperasikan alat ini, namun setelah dijelaskan oleh melanin, setidaknya ia semakin faham dan tahu caranya. Wal hasil, memang alat ini ia perkirakan sangat bagus dan meminimalisir membengkaknya harga jasa tukang pacul, dimana dalam sehari saja habiskan waktu lebih dari 5 jam, tapi Cultivator ini lebih singkat, yaitu 1 jam perliter atau 5 jam perhektarnya."  Alatnya bagus dan memang yang diperlukan, kebetulan saya hoby berkebun sayuran," ungkapnya.
Penyuluh Pertanian Desa Linggarsari, Eva Lady Mustika SP mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemrov Jabar, karena memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan dilapangan, artinya alat ini tidak akan terbengkalai karena memang sangat dibutuhkan di areal perkebunan untuk pengolahan tanah tersier, baik cocok tanam kedelai, jagung, kacang dan lainnya. Bahkan, setelah melihat demo oleh mekaniknya, ia takjub,sebab setidaknya alat ini akan urai kebiasaan menggunakan petani garap jasa cangkul yang lama. Ia berharap, alat ini bisa dimanfaatkan maksimal oleh Kelompok tani Srijaya Linggarsari ini, sehingga dengan hemat tenaga dan waktu, produksi hasil perkebunannya juga semakin meningkat " Cultivator ini mengolah tanah sekunder lebih cepat, semoga ada penambahan pengadaannya lagi nanti, mesinnya simple gak terlalu besar, jadi  pengoprasiannya pun mudah," Katanya.