PELITAKARAWANG.COM-.Direktur Utama Bulog, Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Budi Waseso, punya langkah yang terbilang unik untuk mengantisipasi permainan harga beras oleh kartel-kartel, yang menyebabkan harga di pasaran tidak stabil. Strategi baru Bulog adalah mengerahkan markas aparat keamanan, seperti kantor Kepolisian Sektor dan Komando Rayon Militer sebagai tempat distribusi beras.

"Jadi Polsek dan Koramil tidak jualan, namun hanya sebagai tempat untuk menjual beras dengan harga yang dipatok oleh pemerintah, jika harga beras di pasar sulit dikendalikan," kata Budi di sela-sela Panen Raya Padi Di Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu 5 Mei 2018.

Langkah lain yang akan ditempuh kata Buwas, sapaan akrab Budi Waseso ini, Bulog ke depan tidak akan menjual beras dalam bentuk curah, namun dalam bentuk kemasan dengan harga yang telah ditentukan sehingga tidak akan jatuh pada pihak-pihak yang tidak berhak.

"Kalau menjual dalam bentuk curah, maka bisa saja masuk ke tengkulak beras dan harganya pasti akan dipermainkan lagi," ucapnya.

Mantan Kepala BNN juga mengatakan, Bulog juga berencana membuka lapak-lapak di pasar tradisional untuk turut berjualan beras jika harga beras tak stabil.
"Selain itu Bulog juga bekerjasama dengan toko kelontong yang telah bekerjasama dengan BUMN untuk menjual beras milik Bulog," ucapnya.

Lebih jauh Buwas juga memastikan akan memantau kartel-kartel pangan yang sangat merugikan masyarakat bersama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan juga Satgas pangan.
"Pemerintah tidak boleh kalah dengan kartel dan harus menjamin ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan," lanjut dia.