PELITAKARAWANG.COM-.Faktor cuaca yang panas selama sepekan terakhir, membawa berkah bagi para petani di Kecamatan Lemahabang dan Tempuran. Pasalnya, selain mampu menghasilkan produksi gabah 6- 7 ton perhketar, harga ditingkatan pasar mampu terjual nyaris Rp 500 ribu perkwintalnya. Namun, lain halnya dengan sebagian petani yang sawahnya dilanda rebah dengan kondisi tanah basah, walaupun produksinya stabil, harga yang dibanderol juga lebih rendah.

" Alhamdulillah, harga padi Ciherang sekarang mah nyampe Rp 470 ribu perkwintalnya, cuacanya bagus dan tengkulak juga banyak." Kata petani asal Desa Lemahmukti ,Dadang.

Sementara itu petani lainnya di sekitaran Desa Lemahaduhur, Kosasi (38) mengatakan, hasil panen saat ini cukup baik, karena tengkulak membanderol harga Rp 470 ribu perkwintalnya. Walaupun kebiasaan sering dihutang, namun dengan harga demikian, ia beruntung karena produksinya juga bagus di kisaran 6 ton per hektarnya dengan varietas Ciherang dan sebagian invari. Hanya saja, keluh Kosasi, harga tinggi juga banyak ongkos jasa yang harus di keluarkan, seperti jasa rontogan (power tresser) dan juga biaya angkut seperti ojek dari pusar sawah sampai ke perkampungan. " Harga mah tinggi, cuma kan biaya ongkos jasa juga banyak," katanya.

Lain halnya dengan sawah yang sebagian kondisinya rebah sepekan terakhir sambung Kosasih, sebab, kondisi tanah sawah yang sudah kadung basah, membuat bulir gabah juga basah hingga membuat harga anjlok dikisaran Rp 3,7 ribu perkilogramnya, jauh dibawah gabah normal yang saat ini di patok. Meskipun demikian, produksi yang cukup setidaknya masih bisa tertutupi untuk biaya modal." Yang rebah sebagian mah ya harganya juga rendah dibawah harga normal," Katanya.

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Tempuran, Yadi S.P mengatakan, harga gabah saat ini diakuinya cukup tinggi dan menguntungkan petani,  karena sekarang dan dari kemarin cuaca cukup bagus antara Rp 4,6 samapai Rp 5,0. Lain halnya dengan harga gabah padi rebah, yang memang dibawah rata-rata sekitar Rp3,7 ribu perkilogramnya. Namun, sekarang ini cuaca bagus dan kering.Beda halnya saat rebah yang waktu itu masih banjir karena hujan belum surut dua Minggu lalu. Untuk saat ini sambung Yadi yang sudah memasuki masa panen di kecamatan Tempuran antara lain di Desa Lemahduhur, Lemahsubur, Dayehluhur dan Lemahkarya yang masuk golongan air ke 3 sebanyak 25 % dari 6.480 hektar." Harga mah tinggi, kecuali sawah yang rebah dua pekan lalu memang basah karena hujan," ungkapnya.