PELITAKARAWANG.COM - Kegiatan May Day dimanfaatkan Forum Tenaga Honorer K2 Indonesia (K2) Karawang untuk menggeruduk Istana setelah Long March dari Patung Kuda Selasa (1/5). 

Sebanyak 1 bus, para honorer yang terdiri dari Koorcam dan Koordin, berangkat orasi menuntut revisi UU ASN segera dilaksanakan. Bahkan, dalam spanduk tuntutannya, Tagar #GantiHonorerjadiPNS membawa semangat para honorer menyuarakan haknya di ibu kota tersebut.

Sekjen FHK2I Karawang Novi Purnama mengatakan, di hari May Day, ia manfaatkan waktu untuk aksi ke Jakarta bersama Koorcam dan Koordin se Karawang yang berangkat sedari pagi buta. Tentu saja, pihaknya masih melakukan tuntutan yang sama, yaitu jadikan K2 PNS. Namun, upaya itu terus gagal, maka satu-satunya upaya saat ini kiranya DPR RI segera mendorong revisi UU ASN segera dilaksanakan dan menuntaskannya, sebab hanya itu sebut Novi, jalan pintu masuk bagi para honorer bisa jadi PNS , khususnya K2. 

Sebab, data yang di milikinya, para K2 di Karawang yang masih menunggui status jumlahnya mencapai  2.196 orang, belum termasuk yang non kategori. Jumlah itu diakui Novi, terus menyusut karena beberapa diantaranya ada yang mundur setiap tahun, bahkan sampai meninggal dunia."  

Harapan kita adalah pemerintah segera menuntaskan honorer K2 menjadi PNS melalui revisi UU ASN ini, " Katanya.

Kabid Pengadaan BKPSDM Karawang, Ahmad Taopik megatakan , di BKPSDM pihaknya tidak tidak mengenal istilah kategori bagi para honorer, tapi non PNS. Dari hasil monitoring selama ini sebutnya, jumlah honorer di Karawang sebanyak 10.800 yang tersebar di seluruh OPD dan sekitar 6.350 ada di komunitas pendidikan. Soal kesejahteraannya, Opik mengakui pasti ada perbedaan jumlah nominalnya, karena mereka diangkat berdasarkan program atau kegiatan di masing-masing OPD dan anggarannya bervariasi. Dari guru, sambungnya, angka honorer setiap tahun menyusut antara 5 - 10 persen, karena selain ada yang diangkat jadi CPNS, juga tak sedikit yang mengundurkan diri bahkan meninggal. 

Saat mundur, sebagian para honorer ada yang melaporkan ke BKPSDM, ada juga yang tidak melaporkannya. Karena itu, pentingnya monitoring ini untuk terus mengevaluasi jumlah honorer di Karawang. " Jumlah honorer yang ada di Karawang terus berkurang, bukan saja ada yang jadi CPNS, tetapi juga ada yang mundur dan meninggal dunia,"Katanya.