Atletico Madrid akhirnya menjadi juara Liga Eropa usai menumbangkan Olympique Marseille di Groupama Stadium, Lyon, Kamis (17/5). Atletico menang telak 3 gol tanpa balas, meski bisa dibilang bermain di kandang lawan.


Marseille memang sedikit diuntungkan dari laga final yang digelar di Prancis. Sejak awal, mereka langsung menekan skuat asuhan Diego Simeone. 


Marseille mendapat peluang emas di menit ke-4, saat Valere Germain mendapatkan umpan manis dari Payet. Namun tendangannya masih melebar. 


Dua menit kemudian Marseille kembali mengancam lewat tendangan Adil Rami, namun lagi-lagi melebar tipis dari gawang Jan Oblak. Marseille bisa dibilang menguasai pertandingan di 10 menit pertama, baik dari penguasaan bola maupun tandangan ke gawang.


Namun, Atletico Madrid justru unggul lebih dulu, setelah menit ke-21 Antoine Griezmann memanfaatkan kesalahan Anguisa dalam mengantisipasi bola. Gabi yang mendapatkan bola langsung memberikan umpan terobosan kepada Griezmann. 


Penyerang asal Prancis tersebut tak menyia-nyiakan peluangnya. 1-0 untuk Atletico Madrid. Tak beruntung bagi Marseille, yang dalam kondisi tertinggal justru harus menarik Dimitri Payet keluar lapangan karena cedera, dan digantikan Lopez. 


Pertandingan sendiri berjalan cukup keras, karena terjadi 15 pelanggaran dan dua kartu kuning. Memasuki babak kedua, Atletico makin perkasa. Empat menit seteleh turun minum, Griezmann benar-benar menjadi momok bagi Marseille. 


Lewat kerja sama dengan Koke, Griezmann mampu melewati penjagaan dari bek lawan, dan merobek gawang Mandanda. Diego Godin hampir memperbesar keunggulan Atletico melalui tandukan kepala di menit ke-52. Namun sayang masih melebar tipis dari gawang. 


Setelah unggul dua gol, Atletico mulai mengendurkan tekanan. Mereka lebih banyak ditekan oleh Marseille yang ingin mengejar ketertinggalan. 


Tapi Atletico memiliki keunggulan untuk bermain lebih santai, dan sesekali melakukan serangan. Bahkan lebih sering memainkan bola dari kaki ke kaki, sehingga membuat Marseille frustasi melakukan serangan. 


Sebab, hingga menit 70, hampir tak ada serangan berarti dari kubu tuan rumah. Marseille hampir memperkecil ketertinggalan, jika tandukan Mitroglou tak membentur tiang gawang di menit ke-80. 


Tiga menit kemudian giliran Amavi yang membuat tendangan keras dari luar kotak penalti, namun masih bisa diamankan Jan Oblak. Kedigdayaan klub asal Madrid itu makin bertambah, ketika Gabi menjebol gawang Marseille untuk ketiga kalinya usai menerima umpan Koke.


Dengan hasil ini, Atletico Madrid menjadi juara Liga Eropa untuk keempat kalinya, setelah terakhir menjuarai kasta kedua Eropa itu pada musim 2011-2012. Kemenangan ini juga diraih tanpa kehadiran sang pelatih di lapangan, karena Diego Simeone tengah menjalani hukuman.


Sumber:Republika