PELITAKARAWANG.COM - Sudah lebih dari 3 tahun,  jalanan longsor akibat pergeseran tanggul sungai di Desa Linggarsari belum tersentuh lagi. Kondisi tanah yang masih labil, membuat pemerintah desa terus memohon bantuan untuk stabilisasi tanah dan jalanan di jalur hidup Linggarsari - Ciwulan tersebut.

"Jalannya masih curam, warga berharap tanah labil bisa normal lagi. Ada sih yang survey mah, tapi gak tahu kapan ada perbaikannya, kita berharap bisa cepat karena kalau musim penghujan khawatir amblas lagi, " Kata warga Desa Linggarsari, Musa (35).

Kades Linggarsari, H Rasam Effendi mengatakan, jalanan bekas longsor tiga tahun lalu diakuinya sudah dibantu sejak terjadinya longsor sungai yang menyeret jalanan terputus. Beberapa truk bermuatan bebatuan dan tanah didatangkan untuk menormalkan kembali jalanan yang terseret air sepanjang 30 meteran tersebut. 

Lokasi pinggiran kali yang mengancam amblasnya tanah susulan, membuat aliran sungai di geser kearah barat , sementara pinggirannya ditahan dengan bebatuan padat dan jaring agar tanah tidak menyeret terus, karena dua unit rumah diseberang jalan nyaris terkena longsora.

Saat ini sebut Rasam,  kondisi jalanan masih belum stabil, karena masih agak curam kebawah, sehingga masih butuh bebatuan dan material untuk menormalkan jalanan lebih datar, bahkan sesekali membuat kendaraan roda empat terbalik,  " Jalanan masih labil perlu banyak perbaikan, karena masih curam kebawah," Katanya .

Lebih jauh Rasam menambahkan, karena kondisi pinggiran jalan masih labil dan khawatir masih ada peluang longsoran saat musim hujan,  pihaknya Sudah banyak mengajukan perbaikannya , Wal hasil beberapa kali pihak Pemkab survey, namun masih saja belum ada realisasi. 

Walaupun demikian, ia bersyukur, perbaikan dampak longsor tiga tahun itu, mulai ada sinyal dari Bappeda dan PUPR, sebab, ditahun 2018 ini pembenahan akses jalan dan stabilisasi tanah dilokasi tersebut sudah masuk e Planning Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), bahkan kedua instansi ini, baik PUPR dan Bappeda sudah ada yang survey, sehingga ia meyakini bahwa realisasi pembenahan akses jalan dan tanah dampak longsoran itu bisa ada realisasi tahun 2019 mendatang." Ada yang survey, dan sudah masuk Musrenbang sih, semoga realisasinya terwujud ditahun 2019 ini," Ungkapnya.