PELITAKARAWANG.COM - Distribusi Kartu Tani (Kartani) masih belum tuntas. Pasalnya, diduga akibat ketidaksiapan pihak Bank dan Dinas Pertanian , belum semua petani dan penggarap sawah menerima Kartu yang dijadikan media transaksi urea dan pupuk bersubsidi tersebut di kios-kios.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Jaya Desa Pulojaya, Mahmud mengatakan, di desanya yang sempat vakum kelompok tani, saat ini sedang semangat menggeliat keaktifan 16 kelompok tani yang tersebar dibeberapa dusun, selain sering ikut program dan pertemuan, para kelompok tani yang semakin kompak ini juga semangat menerima Kartu Tani sebagaimana arahan Pemerintah. 

Namun, sebutnya, dari 11 Desa di Lemahabang, baru dua desa saja yang para petaninya sudah menerima pendistribusian Kartu tersebut, yaitu Karangtanjung dan Kedawung, sementara Desa Pulojaya dan 8 Desa lainnya sampai saat ini belum juga menerima Kartu yang akan dijadikan media transaksi pembelian Pupuk urea bersubsidi tersebut." Kelompok tani di kita sedang kompak dan aktif, apalagi mau menerima kartu tani, tapi sampai saat ini justru baru dua desa saja yang dapat," keluhnya.

Lebih jauh Mahmud menambahkan, kelompok tani ini anggotanya saat ini juga banyak dari luar, sebab tidak sedikit petani luar desa harus gabung ke Kelompok tani di Pulojaya mengingat lahan sawahnya berada di Pulojaya, itu karena syarat kepemilikan Kartu Tani harus demikian. Baik petani maupun penggarap, sebenarnya sudah siap menerima Kartu tani, hanya saja pihak Bank yang mencetak Kartu dan Dinas kemungkinan masih belum siap, sehingga sebut Mahmud, membeli pupuk urea di musim tanam saat ini, pihaknya masih manual bertransaksi tanpa Kartu tani, beruntung masih bisa, kalau tidak bisa ia khawatir ada reaksi." Walau gak ada kartu tani, tapi kita tetap masih bisa bertransaksi manual biasa saja ke Kios-kios, harganya juga masih stabil" Katanya.