PELITAKARAWANG.COM-. Konsultan IT KPU Harry Sufehmi menjadi korban bombardir misscall dari nomor aneh hingga ratusan kali. Rata-rata nomor yang 'menyerang' tersebut memiliki awalan +100. Berasal dari mana nomor tersebut?

Harry sendiri menyebutkan bahwa nomor tersebut berasal dari Amerika Serikat. Sebagai informasi, kode negara Negeri Paman Sam ini adalah +1.


Mengenai asal muasal dari Direktur Eksekutif Indonesia ICT Intitute Heri Sutadi, mengungkapkan bahwa kemungkinan apa yang dikatakan Herry itu bisa jadi benar adanya.


"Saya sendiri belum menemukan +100 itu berasal dari kode negara mana. Tetapi bisa saja itu menggunakan telepon +1 yang berasal dari Amerika, kemudian 00 bisa merupakan kode daerahnya," kata Heri saat dihubungi detikINET, Kamis (28/6/2018).


Namun, Heru juga menyebutkan ada kemungkinan lain bahwa nomor tersebut hasil dari teknologi masking, yakni dapat menyesuaikan nomor sesuai keinginan.


"Biasanya kode telepon negara itu macam-macam di bagian depan sebagai kode internasional. Kode itu kan bisa dibuat kadang-kadang, tidak mencerminkan aslinya. Seperti masking, seolah-olah dari sana," tuturnya.


Seperti diberitakan sebelumnya, Harry menceritakan bahwa teror misscall ini mulai terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 24.00 WIB. 


"Tadi malam tiba-tiba saya dibombardir misscall dari nomor-nomor asing. Rata-rata awalan +100. Sampai hape saya panas dan tidak bisa digunakan, ada ratusan miscall per jam, tanpa jeda sama sekali," Kata Harry.


Harry pun langsung memutuskan untuk mematikan SIMcard miliknya dan menggunakan koneksi internet melalui WiFi untuk berkomunikasi.


Menurut penuturan Harry, bukan hanya dia saja yang mendapatkan teror misscall aneh seperti ini. Diungkapkan dia, hampir semua personil tim IT KPU mendapatkan kejadian serupa yang dialaminya.


"Nyaris semua personil tim IT KPU kena bombardir dan usaha hacking Telegram ini," sebutnya.

Sumber:detik.com