Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunggu aksi pemerintah pusat serta mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memulai proyek pembangunan Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan di Bandung, Kamis, pada pekan lalu pihaknya berdiskusi dengan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra terkait kelanjutan inisiasi jalan tol yang mengambil rute Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya tersebut.

"Kami berdiskusi untuk kembali melanjutkan proyek tol ini mengingat studi kelayakannya sudah ada. Permintaan kami BPJT bisa memulai tender investasi," kata Iwa Karniwa.

Iwa mengaku setelah urusan tol Trans Jawa hingga Surabaya mulai berjalan, sudah saatnya pemerintah melirik untuk mematangkan konektivitas tol di Selatan. "Kalau Pusat memulai, provinsi dan kabupaten/kota yang dilalui akan mendukung penuh, jadi sarana di selatan untuk dilalui pemudik akan sangat memadai," katanya.

BPJT sendiri menurut Iwa merespon dorongan ini dengan rencana pembahasan lebih lanjut. Dari pembicaraan pihaknya, lelang investasi dan juga pemrakarsa dimungkinkan untuk bisa dilakukan.

"Paling tidak dimulai untuk ruas Gedebage-Majalaya sepanjang 15 kilometer sudah bisa dilakukan proses pembebasan lahan hingga lelang konstruksi," ujarnya.

Guna memicu minat investasi, Kepala BPJT menurutnya, akan mengkoordinir pemrakarsa jalan tol tersebut dan jika upaya ini berhasil maka langkah ke lelang investasi akan makin terbuka. "Tentu prosesnya sesuai aturan, tapi minat investasi membangun tol ini harus dipicu pemrakarsa," katanya.

Menurut Iwa dalam pembahasan lebih lanjut, pihaknya akan memastikan dimana kewenangan provinsi yang bisa dilakukan lebih lanjut guna menopang kewenangan dan proses yang dilakukan pemerintah pusat.

"Kami sudah memiliki pengalaman dalam mendorong inisiasi jalan tol di Soreang-Pasirkoja jadi mudah-mudahan tol ini pun bisa segera direalisasikan," kata dia.

Iwa memastikan dukungan Pemprov dan daerah yang dilalui ruas tol sepanjang kurang lebih 100-106 kilometer tersebut sudah sangat siap mengingat Selatan memang sudah menunggu sentuhan infrastruktur.

"Nanti mudik akan jauh lebih lancar dengan konektivitas Utara-Selatan. Tanjakan Nagreg dan kemacetan Malangbong akan tinggal kenangan," ujarnya.#Ant