PELITAKARAWANG.COM - H-1 jelang pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub), sejumlah Kiai Pondok Pesantren dan tokoh agama serukan masyarakat Karawang dan Jawa Barat untuk tidak Golput.

Selain meminta menjaga stabilitas politik dan keamanan, para Kiai juga berharap jalinan persatuan dan kesatuan antar warga tetap rukun seperti biasa setelah hari pencoblosan.

Pimpinan Pesantren Baitul Burhan  Kecamatan Tempuran, KH Sofwan Abdul Gani mengatakan, sebelum hari pemilihan, ia mewanti-wanti agar semua pihak stop berkampanye, baik ddidunia nyata maupun media sosial. 

Jadikan ajang pencoblosan ini sebagai  melaksanakan kewajiban warga   negara yang memiliki hak pilih." Jaga stabilitas dan laksanakan kewajiban warga negara dengan menggunakan hak pilih," Katanya.

Ketua Tanfidziah PCNU Karawang, KH Ahmad Ruchiyat Hasby mengatakan, beberapa hari terakhir akun media sosial, semakin panas dengan ajakan memilih tapi menghina pasangan lainnya, walaupun wara-wiri itu berlangsung dihari-hari tenang.  Ajakan dan seruan memilih salah satu calon tentu hal ini wajar saja, selama tidak salung menghina pendukung paslon yang lain. 

Baginya,  Jangan sampai pesta ini mnjadikan antar warga Karawang saling bermusuhan, saling mencaci dan mengarah kepada perpecahan, untuk itu, PCNU menghimbau agar masyarakat dan warga Karawang untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah , wathoniyah dan insaniyah yang sudah dj bina bersama. Ingatlah terus firman Allah.  Ada 4 paslon yang akan berkompetisi sebagai peserta pilkada dihari pemcoblosan mendatang, dirinya dan organisasi tidak pada tempatnya untuk mngajak mencoblos salah satu paslon, Tapi dirinya dan semua pihak bertanggungjawab untuk sama-sama menciptakan  pilkada kali ini benar-benar menjadi pilkada yang bersih, jujur dan menghasilkan pemenang yang kita harapkan bersama. 

" Lebih dari itu saya juga berharap agar para politisi yg menjadi penggerak masing-masing paslon tidak menjual agama utk kpntingan sesaat, karena Pilgub harus benar -benar pilihan rakyat jabar sesuai hati nurani, jauh dari sikap pragmatis," Katanya. 

Untuk itu, sambung Kiai yang akrab disapa Kang Uyan ini, gunakan hak pilih dengan baik, siapapun paslon yang ditakdirkan memang, semoga semuanya bisa tetap rendah hati. Hindari perilaku jumawa dan pesta pita berlebihan, karena jabatan adalah amanah yang harus dipikul dan  dipertanggungjawabkan. " Marilah kita sambut pilkada dengan hati yang tulus ikhlas, Jangan karena pilkada kita bercerai berai dan Jangan krn pilkada kita korbankan agama ! Jangan karen pilkada kita lupakan etika !" Tutupnya.

Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Barat, KH Hasannuri Hidayatullah mengatakan, Pihaknya serukan kepada semua warga Karawang dan Jawa Barat umumnya,  untuk merapatkan barisan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI khususnya Provinsi Jabar dan juga andil Menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan SARA dalam mengomentari pilgub yang tinggal beberapa saat lagi akan dilaksanakan. 

Semua Kiai dan tokoh agama, diharapkannya sebut Gus Hasan, untuk selalu berdoa agar siapapun yang Allah berikan amanah menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar kelak,  mampu menjadi penjadi pemimpin yang adil dalam membawa Jabar menuju Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur. Terakhir, sebut Pimpinan Pesantren Ashidiqiyah Cilamaya ini , ia mewanti-wanti agar masyarakat tidak golput dalam proses dimokrasi ini.  

Sebagai wujud kepedulian terhadap demokrasi agar tetap terjaga dengan baik dan sesuai dengan tujuan para pendiri bangsa ini, maka hak pilih itu penting untuk menentukan masa depan pembangunan di Jawa Barat " jauhi isu SARA, gunakan hak pilihnya dan doakan siapapun yang diberi amanah semoga mampu memimpin Jawa Barat lebih maju dan sejahtera," Pungkasnya.