PELITAKARAWANG.COM - Lima lajur di ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) sepanjang 26 kilometer diproyeksikan bakal ditutup secara bertahap selama lima bulan hingga Desember 2018.

Penutupan jalan tol itu dimulai sejak Selasa (17/7) dari pukul 21.00-05.00  WIB.

Alasan penutupan karena ada pekerjaan proyek tol commissioning erection steel box girder dengan launcher gantry pada pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated di median tol.

General Manager Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman mengatakan, kegiatan tersebut secara pararel dijadwalkan di tiga lokasi median dengan cara bertahap.

Ketiga titik itu di antaranya KM 13 Bekasi Barat ke KM 18 Bekasi Timur, lalu Bekasi Timur ke KM 21 Tambun, dan Cikarang Barat ke KM 39 Cikarang Timur.

Secara keseluruhan pekerjaan erection steel box girder dengan launcher gantry dijadwalkan selesai pada akhir bulan Desember 2018.

"Untuk penutupan pertama, diuji coba pada Selasa (17/7) malam, dimulai dari KM 18 Bekasi Timur sampai 20 Tambun," kata Raddy, Selasa (17/7) siang.

Menurut dia, lima lajur yang terkena imbas proyek ini adalah masing-masing 2,5 lajur arah Jakarta dan 2,5 lajur lagi arah Cikampek. Lajurnya yakni 4, 3 dan 1/2 arah Jakarta dan arah Cikampek.

"Pelaksanaan comisioning erection steel box girder dengan launcher gantry, termasuk dalam kategori pekerjaan dengan risiko tinggi, sehingga mulai hari Selasa, (17/7) malam dilakukan simulasi penutupan lajur," ujarnya.

Rencana penutupan lajur tol hingga akhir Desember 2018 berkaitan dengan pengerjaan Jakarta-Cikampek Elevated sebetulnya belum ditetapkan.

Petugas akan melakukan simulasi terlebih dahulu untuk memastikan, apakah metode erection tersebut dapat digunakan dengan mempertimbangkan lalu lintas tetap mengalir dan gangguan terhadap arus lalu lintas masih dapat ditoleransi.

"Penutupan lajur dilakukan demi keamanan dan keselamatan pekerja proyek dan demi keamanan dan keselamatan lalu lintas bagi pengguna Jalan Tol Jakarta-Cikampek," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated sudah menggunakan tandem crane untuk kegiatan serupa.

"Kami menggunakan launcher gantry pada saat window time (waktu jeda/kurun jeda) dalam pelaksanaanya," ucapnya.

Simulasi penutupan itu, kata Raddy, akan berakibat terjadi hambatan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di sekitar Bekasi Barat sampai Tambun, dan arah sebaliknya selama kegiatan proyek tersebut.

Kepala Humas Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Irwansyah mengatakan, total lajur yang ada di ruas Tol Japek mencapai delapan lajur, masing-masing empat lajur arah Cikampek dan Jakarta.

Selain itu, masih ada 1,5 lajur lagi di masing-masing arah yang tetap bisa digunakan oleh pengendara.

Jalur alternatif
Irwansyah  mengimbau kepada pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanannya dan jika terjadi kepadatan maka pengguna jalan dapat menggunakan jalur alternatif atau arteri. "Jalur alternatif solusi simulasi di dalam tol ini," katanya.

Beberapa jalur alternatif menuju Cikampek yang dapat digunakan pengguna jalan tol yang berada dalam Jalan Tol Jakarta-Cikampek dapat keluar ke jalan arteri melalui Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan BekasiTimur.


Kemudian masuk kembali ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui GT Cibitung dan sebaliknya.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana menambahkan, penutupan lajur di ruas tol akan berimbas terhadap kepadatan di jalan ‎arteri.

Beberapa jalan arteri yang bakal terimbas di antaranya Jalan KH Noer Ali, Jalan Sultan Agung, Jalan Sudirman dan Jalan Kalimalang hingga ke perbatasan Kabupaten Bekasi.

"Manakala lajur di Tol Jakarta-Cikampek ditutup, pengendara akan berupaya mencari jalan lain. Sedangkan jalan arteri yang ada, terbatas, tidak ada penambahan lajur," kata Yayan.

Walaupun penutupan 2,5 lajur dilakukan saat malam hingga subuh hari, namun diperkirakan tetap terjadi kepadatan lalu lintas.

"Biasanya malam hari, pengoperasioan truk besar. Truk-truk ini akan masuk ke ke jalan arteri‎ sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan," ujarnya.

Saat ini, Yayan tengah menyiapkan 700 personel lalu lintas untuk bersiaga di titik-titik rawan kepadatan kendaraan tersebut.

"Selama ini, kami sudah siapkan personel dan bersiaga di persimpangan jalan arteri. Anggota kami sudah bersiaga di persimpangan mulai pukul 05.30-21.30, nanti akan ada penambahan shift," ucapnya.

Adanya penutupan lajur Tol Japek, Yayan memastikan, tidak akan melakukan tindakan penilangan terhadap truk besar yang masuk jalan arteri Kota Bekasi.

"Ke arah situ (penilangan) belum kami bicarakan. Ini kondisi mendesak, kami tidak akan melakukan itu," ucapnya. 






Sumber : Wartakota