PELITAKARAWANG.COM - Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) komitmen dorong kesejahteraan guru-guru Madrasah dan DTA. Hal itu dikemukakan disela-sela halal BI halal puluhan Pengurus PerguNU di aula SMP IT Bani Islam Cilamaya.

Ketua PerguNU Karawang, Agus Solahudin S.Ag mengatakan, pihaknya baru bisa menggelar halal BI halal bersama dengan para pengurus, sekaligus menyampaikan program- program Pergunu, selain reshafle kepengurusan yang ditinggal meninggal dan tidak aktif, pihaknya juga berencana menggelar kegiatan seminar In House Training (IHT) bagi semua anggota PergunU untuk peningkatan kapasitas dan SDM. 

Lebih jauhnya, memberi peluang kepada semua anggota PergunU untuk ikut serta dalam program beasiswa S1 dan S2 di Uninus dan Unpas." Banyak program yang kita sampaikan di acara halal BI halal bersama para pengurua, Alhamdulillah acaranya lancar," Katanya.

Lebih jauh Agus menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar kegiatan audiensi dengan Pemkab dan DPRD Karawang, maksud dan tujuannya sendiri sebut Agus, selain untuk mengenalkan Pergunu sebagai organisasi profesi guru NU, juga momentum sebagai ikhtiar mendorong pemerintah untuk memfasilitasi program pergunu,  diantaranya terciptanya guru yang berkualitas, berkarakter dan sejahtera, apalagi keanggotaan PergunU saat ini dalam data sudah mencapai 700 orang, baik yang mengajar di lingkungan Kemendikbud maupun Kementrian agama. 

Karenanya, ia mendorong, pemerintah agar bisa berupaya mensejahterakan para guru, khususnya basis-basis lumbung guru Madrasah. " Kita akan perjuangan DTA dan guru Madrasah pada umumnya , momen audiensi ini kita perlukan untuk kerjasama berkelanjutan," Katanya.


Ia berharap, dengan banyaknya Madrasah dan gurunya, seharusnya menjadi dasar Pemkab Karawang bisa lebih konsen pada kesejahteraan para guru yang rata-rata bekerja di Yayasan atau Swasta. Saran audiensi dan dialog dengan pihak terkait ini merupakan usulan para guru-guru dan pengurus PergunU, karena dengan adanya Perda DTA dan insentif guru madrasah, ternyata masih belum sejalan dengan kesejahteraan para gurunya. Padahal, pada dasarnya, guru swasta atau madrasah siap menerima pembinaan kapasitas dan SDM lebih berkualitas dan mencetak pribadi generasi lebih berakhlak, karenanya diharapkan bisa ada perhatian lebih dari Pemkab soal kesejahteraannya." Guru madrasah sudah profesional dan terdidik, kalau ada pembinaan lagi pada dasarnya siap saja, apalagi bisa ditopang dengan tambahan kesejahteraan bagi para guru kedepan," Katanya.