PELITAKARAWANG.COM– Sebuah surat edaran diduga dikeluarkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menyebutkan bahwa ada brand susu yang diproses dengan suhu tinggi (ultra-high temperature processing/UHT) yang ditemukan mengandung bakteri Streptococcus sp, Staphylococcus sp, dan Campylobacter.

Temuan ini pun memunculkan peringatan agar perusahaan susu tersebut melakukan evaluasi terhadap produknya karena kandungan mikroorganisme pathogen tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia.


Lepas dari benar tidaknya surat edaran tersebut, ada baiknya kita mengenali bahaya yang diakibatkan oleh bakteri ini?


Dilansir dari laman Express, MInggu 26 Agustus 2018, bakteri streptococcus dan staphylococcus biasanya hidup tanpa menimbulkan bahaya di kulit, hidung atau mulut. Tapi, dapat masuk ke dalam aliran darah manusia dan melepaskan racun berbahaya.


Racun tersebut dapat merusak jaringan kulit dan organ-organ, serta dapat mengganggu fungsi organ yang vital. Infeksi streptococcal bisa sangat besar atau minor. Infeksi minor bisa meliputi infeksi tenggorokan, tapi infeksi besar atau mayor bisa meliputi sepsis, meningitis, necrotising fasciitis, danToxic Shock Syndrome (TSS).


Sedangkan infeksi staphylococcusmeliputi impetigo, bisul dan abses kulit, tapi bisa juga meliputi sepsis, TSS, dan pneumonia.


Dan, kelompok bakteri ini juga meliputi meticillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) atau bakteri yang dikenal resisten terhadap sejumlah antibiotik yang banyak digunakan, dan bisa mengancam jiwa jika menyerang manusia lanjut usia.


Sumber:VIVA