PELITAKARAWANG.COM - Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD di Karawang, masih dijatah pemerintah pusat dalam setahun Rp 600 ribu persiswa peranak. 

Angka itu, untuk mengcover subsidi sekitar 39 ribuan siswa Paud dari total 40 ribuan yang tersebar di 1.206 Paud yang tersebar di Karawang. 

Dalam waktu dekat, BOP yang besarannya Rp 600 ribu persiswa pertahun tersebut, akan cair setelah semua ajuan rampung dituntaskan semua Pengelola PAUD di semua Kecamatan.

Kabid PAUD dan Dikmas Disdikpora Karawang, Hj Nenah Sukmanah MM mengatakan, kelengkapan paud berikut siswanya harus sempurna jika ingin mendapati bantuan dari pemerintah. 

Selain harus memiliki NPSN dan izin operasional, kepemilikan yayasan dengan NPWP dan Akta Notaris yang dikeluarkan Kemenkumham, siswa Paud juga harus masuk semua ke daftaran Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sebab, hal itu akan menjadi dasar pemerintah pusat dan daerah meberikan kucuran bantuannya, sepertiBantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD.  

Sebab, walaupun Rp 600 ribu turun dalam satu tahap, alokasi yang diatur dalam Permendikbud Nomor 2 Tahun 2018 bermanfaat untuk penyelenggaraan pendidikan di semua Paud. 

Betapapun, uang BOP sudah siap cair di kas daerah, tetapi sejauh ini, banyak kecamatan yang belum mengajukan kolektif lembaga-lembaga Paudnya. " BOP siap cair karena sudah di kas daerah, tinggal ajuannya ini yang belum masuk semua, tahun  kemarin saja 5 persen paud SPJ BOP masih ada yang belum tuntas per 24 Desember," Katanya.

Mantan Kasie Paud ini menambahkan, dari sekitar 40 ribu siswa Paud yang tersebar di 1.206 lembaga yang NPSN, jatah BOP masih dikisaran 39 ribuan anak, bahkan syarat paud mendapat BOP itu minimal harus memiliki 12 siswa dengan umur 5-6 tahun, karena kurang dari itu BOP masih bisa diantisipasi ke anak dibawah umur 5 tahun di satu Paud tersebut. Terbesarnya, sebut Nenah, satu Paud dengan jumlah siswa 70 orang, sekitar Rp 42 juta pertahun. Dari 1.026 Paud tersebut, 158 diantaranya adalah TAK dan 160 adalah TKQ sementara sisanya di Satuan Paud Sejenis (SPS) . " Yang terbesar saja jumlah siswa 70 orang, berarti Rp 42 juta pertahun untuk operasional," Katanya.