PELITAKARAWANG.COM -  Baru saja diklaim bebas kekeringan dari para pejabat Kementrian dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat disela-sela panen raya dan tanam kedelai di Pasirtanjung Kecamatan Lemahabang Kamis (16/8) lalu, ternyata dilapangan sejumlah pertanaman padi di Cilempung Desa Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon yang baru tandur tak kurang dari sebulan, kering kerontang. Berada di posisi golongan air paling ujung hilir, sawah yang ditanami varietas ketan, Ciherang dan invari ini terancam gagal tanam.

Dikatakan Petani Cilempung, Suwarna, lahan sekitar 500 hektar sawah kering selama hampir semingguan terakhir, bahkan , kali Rakim yang minim air tawar, sampai masuk air asin dari laut Tanjungbaru. Padahal, usia tanam yang baru seminggu bahkan sebulanan ini sedang butuh air segera. Wal hasil, puluhan petani Cilempung sampai satroni pintu air Peundeuy Desa Pulojaya Kecamatan Lemahabang, untuk check debit air yang digelontorkan ke arah pesawahan di Pasirjaya, karena selama ini air irigasi tidak mencukupi. 

Sebab, kondisi tanah sawah sampai ada yang retak dan belah karena kurangnya air. Untuk itu, ia meminta selain Waker Perum Jasa Tirta (PJT) bisa alirkan air normal, juga cek distribusi air yang dikhawatirkan ada yang main membuat kelokan untuk kepentingan lain-lain, wajar sebut Suwarna, ia curiga, sebab, resiko sawah wilayah hilir ini cukup rawan kering, bahkan mengancam gagal tanam jika terus dibiarkan." Karena kering , kita bersama beberapa petani ontrog pintu air Peundeuy, untuk memastikan apakah ada yang main -main soal air yang digelontorkan sampai lambat masuk ke Pasirjaya," Keluhnya.

Pertanaman jenis varietas infari, ketan dan Ciherang ini sambung Suwarna, harus ditindaklanjuti Dinas Pertanian dan PJT..Digelarnya demo ke Peundeuy, karena memang para petani kesal.atas kondisi ini. Diakui Suwarna, pihak pengairan memberikan jawaban bahwa debit air cukup, tapi dilapangan setelah pulang lagi kondisinya masih kecil. " Debit air dibilang cukup, tapi dilapangan mengapa sedikit,kita sudah terancam gagal tanam nih," keluhnya.

Kades Pasirjaya Mahrus Umar mengatakan, kondisi sawah di Pasirjaya yang kering  sekitar 500 hektar, itu lahan bukan yang belum ditanami, tapi yang rill sudah tanam. Hanya memang, meskipun konon air dianggap cukup di hulu, tetapi diduga ada rebutan air, sehingga yang masuk ke hilir cenderung sedikit. Untuk itu, ia meminra penanganan segera dari Dinas maupun PJT soal ini . " Iya kering, mungkin di hulunya rebutan ," katanya.