PELITAKARAWANG.COM. –  Gubernur baru Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta aparat daerah di 27 Kabupaten kota bergerak cepat mempersiapkan kebutuhan teknis untuk merealisasikan programnya. Di antaranya, mempersiapkan kebutuhan pembangunan alun-alun dan Smart City.

Ridwan menjelaskan seluruh Sekretaris Daerah (Sekda) dari 27 Kabupaten Kota akan dikumpulkan untuk berkoordinasi soal pelakaanaan teknis program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

“Kepada mereka yang sudah mendapat rencana program tentulah harus responsif menyiapkan, kalau dia bentuknya alun-alun berarti tanahnya juga harus siap. Kalau bentuknya smart city pelayanan publik ruangannya tolong disiapin,” ujar Ridwan di Bandung, Rabu 12 September 2018.

Tidak hanya itu, pada sektor peningkatan ekonomi, Ridwan mengimbau untuk mulai menumbuhkan infrastruktur dan sistem ekonomi yang bergerak dari pelaku ekonomi kelas bawah.

“Kalau pariwisata tolong pilih wisata yang mana, kalau bangkitkan lagi ekonomi kerakyatannya pilih pasar yang mana,” ujarnya.

Lanjut dia, untuk memudahkan realisasi program prioritas itu, pola komunikasi akan semakin dipermudah dan intans dengan seluruh Sekda se-Jawa Barat.

“Komunikasi kita akan ubah lebih rileks lebih banyak teknologi, jadi minggu ini WA grup antar sekda sudah dibentuk, WA group dengan kepala daerah sudah dibentuk sehingga komunikasi aspirasi dari bawah Insya Allah lebih mudah dan lancar sehingga Desember 2019 kita bisa melihat jejak program gubernur terasa nyata,” katanya.

Ridwan mulai mematangkan program 100 hari. Pada langkah pertama, Ridwan membutuhkan kerja sama dari pimpinan 27 Kabupaten Kota. Bahkan untuk mematangkan program itu, Ridwan akan membuat forum komunikasi melalui grup WhatsApp khusus dengan kepala-kepala daerah.

“Koordinasi dulu, di mana-mana saya gak mungkin tune in tanpa koordinasi. Maka sederhana, besok WA Grup dibentuk,” ujar Ridwan di Gedung Sate Kamis 6 September 2018.

Selain grup WhatsApp, Ridwan akan berkunjung ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Besok keliling ke daerah-daerah, keliling ke dinas-dinas, saya butuh waktu sebagai orang baru untuk menyerap, setelah itu rilis sebuah program, ada yang 100 hari, ada yang tiga tahun, ada yang lima tahun," katanya.