PELITAKARAWANG.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG meminta kepada masyarakat di wilayah pesisir Indonesia untuk waspada potensi gelombang tinggi di perairan selatan Banten, Samudera Hindia Barat, Bengkulu, dan Lampung. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam sepekan ke depan terdapat gelombang tinggi dari 2,5-4 meter dari perairan Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Samudera Hindia mulai September. 


"Pada bulan September, kategori waspada mencapai 1,25-2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah, Laut Arafuru, Kepulauan Sermata, dan Kepualauan Tanibar," ucap Dwikorita di Kantor BMKG Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 4 September 2018.

Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan BMKG, masih ada terjadi gelombang tinggi dari kategori bahaya hingga waspada di Laut Jawa bagian Tengah, Laut Arafuru, Kep. Sermata, Kep Tanimbar. Sementara itu, di Samudera Hindia Barat Sumatera Samudera Hindia selatan Jawa hingga NTT masuk kategori waspada. 


"Untuk bulan Oktober, masyarakat pesisir dan nelayan di sekitar laut Natuna Utara, Pesisir Bengkulu Laut Jawa bagian tengah daerah kategori waspada. Pada bulan Oktober, gelombang air akan diperkirakan 1,25-2,5 meter," ujarnya. 


Pada November, berpeluang gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter di Samudera Hindia barat Sumatera, perairan selatan Jawa dan Sumba, Perairan Kep Sermata dan Kep Tanimbar. Bahkan, berpeluang terjadi gelombang setinggi 2,5 meter hingga empat meter di Samudera Hindia selatan Jawa dan Bali.


Sedangkan untuk bulan Desember akan terjadi gelombang tinggi, setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter di perairan barat Sumatera, perairan selatan Jawa dan NTT. 


Dwikorita pun mengimbau kepada masyarakat untuk menghadapi kondisi puncak musim hujan, dengan mewaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana, yang akan ditimbulkan oleh curah hujan yang tinggi. 


"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana, yang ditimbulkan oleh curah hujan tinggi, seperti banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," kata Dwikorita.