PELITAKARAWANG.COM-.Pemerintah membuka 238.015 lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di luar lulusan ikatan dinas, yakni sebanyak 8.003 kursi. Sekitar 50,41% atau 120 ribu kuota di antaranya adalah formasi untuk tenaga di bidang pendidikan seperti guru, dan dosen.

Besarnya kuota CPNS untuk sektor pendidikan yang dibuka pada rekrutmen abdi negara tahun ini dilakukan, untuk meningkatkan daya saing bangsa, dengan prioritas pada pelayanan dasar seperti pendidikan, dan kesehatan.

“Proporsi terbesar formasi CPNS tahun ini adalah untuk jabatan-jabatan teknis, dan spesialis yang saat ini masih kurang, antara lain tenaga pendidik, tenaga kesehatan, serta tenaga yang memiliki kualifikasi teknis di bidang infrastruktur sesuai dengan program Nawacita,” ujar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 6 September 2018.

Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB Setiawan Wangsaatmaja menjabarkan, dari 238.015 formasi yang dibuka tersebut,  sebanyak 51.271 formasi untuk instansi Pemerintah Pusat  (76 kementerian dan lembaga), dan 186.744 formasi untuk instansi Pemerintah Daerah (525 Pemda).

Peruntukan instansi Pemerintah Pusat terdiri dari Jabatan Inti yang diisi dari pelamar umum sebanyak 24.817 formasi, Guru Madrasah Kementerian Agama yang bertugas di Kabupaten/Kota sebanyak 12.000 formasi, serta dosen Kemenristekdikti, dan Kementerian Agama sebanyak 14.454 formasi.

Adapun peruntukan instansi pemerintah daerah terdiri atas guru kelas, dan mata pelajaran sebanyak 88.000 formasi, Guru Agama sebanyak 8.000 formasi, Tenaga Kesehatan 60.315 formasi (Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, dan Tenaga Medis/Paramedis), serta Tenaga Teknis yang diisi dari pelamar umum sebanyak 30.429 formasi.

'Secara total, jumlah formasi untuk guru dan dosen saja mencapai 120 ribuan,' terangnya.

Dari jumlah 120 ribu tersebut, sekitar 100.000 di antaranya khusus untuk rekrumen guru baru. Tes CPNS untuk formasi dibuka untuk pelamar dari kalangan umum, maupun guru berstatus honorer, sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Sementara itu, sisa dari 120 ribu formasi tersebut akan diberikan untuk lowongan insinyur, dan teknik, mulai dari perairan hingga sipil. Langkah tersebut dilakukan agar sesuai dengan arah pembangunan pemerintah.

Lebih lanjut, selain guru serta tenaga kesehatan, pemerintah menggunakan prinsip zero minus growth atau menyesuaikan kebutuhan dari jumlah PNS yang pensiun.

'Ini yang dibutuhkan guru, para dosen, guru madrasah dan tenaga kesehatan,' imbuhnya.

Selain itu, jumlah PNS saat ini sekitar 4,3 juta orang, dengan porsi terbesar selain guru dan tenaga kesehatan adalah pelaksana administratif sebesar 1,6 juta, atau 38 % dan tenaga teknis keahlian sebesar 372 ribu atau 8,6%.