PELITAKARAWANG.COM-.Semarak adalah tema yang diambil untuk Hari Jadi Kabupaten Karawang ke 385,itu haruslah diimplementasikan lebih luas oleh semua komponen masyarakat utama para pengabdi negara atau pelaksana kebijakan,bukan hanya sebatas beragamnya acara yang bisa disuguhkan karena sejatinya masyarakat lebih menuntut kepada yang nyata dan terasakan langsung selain hasil yang berimbang,sebut Hj.Eli Amalia Priatna,disela-sela menghadiri Sidang Paripurna Istimewa DPRD Hari Jadi Kabupaten Karawang ke 385.

Sangat sependapat apa yang disampaikan oleh Bupati Karawang saat berpidato dalam ruangan sidang DPRD dan di apel besar peringatan Hari Jadi Kabupaten Karawang ke 385,tadi pagi di halaman Plaza Pemda,imbuh H Eli Amalia Priatna.
"Terpenting dan seharusnya secara dini pula ada penjabaran -penjabaran dan pelaksanaaan nyata dari semua yang disampaikan oleh Teh Celli,dan semua hanya bisa dicapai dengan kebersamaan dan keseragaman",ungkap dari mantan Wakil Bupati Karawang periode 2005-2010.

Namun tentunya,sambung Eli Amalia Pritana,semua komponen harus bisa bersama bukan alergi keadaan dan kekuasaan.Bupati Karawang kerjanya harus didukung dan program-programnya wajib dijalankan maksimal dan seoptimal mungkin.

Lagi,ucap Eli Amalia Priatna,jangan hanya bisa menilai kerja dan kinerja seseorang tanpa membentuk atau memberikan solusinya,siapa pun dirinya jangan kerap menghujat apa lagi tak berniat bermasalahat,semua selayaknya bareng demi mengisi pembangunan dengan kapasitasnya.Ingat,Bupati itu pembina PNS maka semua pengabdi negara di Kabupaten Karawang sepatutnya menjalankan perintah sepenuh hati dan berkemampuan untuk mengamankan dan menjalankan program-programnya,tanpa kecuali itu Wakil Bupati atau pun Sekda,jelas Hj.Eli Amalia Priatna.

Saat disinggung adanya kabar disharmonis antara Bupati dan Wakil Bupati Karawang,Eli Amalia Priatna dengan diplomatis sebutkan bahwa yang ada sebuah akibat yang perlu segera dikondusifkan.Namun,harapnya,bila itu hanya sebuah rumor maka hentikan karena perbuatan tersebut hanya mengguncing atau bergibah saja.

Peristiwa disharmonis itu pernah saya alami sewaktu dulu tapi tidak terpublis karena sangat tidak penting banget orang sekitar mengetahuinya semalah sangat dijaga agar tidak terpublikasikan,kenapa demikian,ucpanya,karena bukan hal baik untuk ditiru bawahan atau warga."Baiknya pimpinan atau buruknya pimpinan secara langsung atau tidak bakal ditiru oleh anak buahnya,bagus-bagus yang baik ditiru lalu bagimana bila yang buruknya yang diikutinya,tandas Eli Amalia Priatna.

Diam itu emas tapi tidak selamanya berdiam diri itu berkarat emas dan berlian.Ya bilamana ada rasa yang kurang pas ya ngomong saja dengan baik-baik bukan diruang publik. Karena sebaik-baiknya bila ada permasalahan disederhanakan dan segera mencari solusi demi sebuah mufakat,derajat juga martabat,timpalnya pula.

Untuk kabar disharmonis sebenarnya sudah terdengar lama namun ga begitu ditanggapi,imbuhnya lagi,siapa yang benar atau salah diantara keduanya,yang pasti publik yang lebih mengetahuinya karena tak bisa ditampik masyarakat adalah salah satu penerima dampak secara tidak langusng.Tak baik mamah (menyebut diri,red) sebagai rakyat biasa dan sudah tua harus turut serta menilai atau menghakimi keduanya.Insya Allah itu ujian  bagi kita semua atau pun yang bersangkutan.Semoga hikmahnya bagus,tambah bijaksana karena badai pasti berlalu dan semua akan indah pada waktunya.Namun pastinya,tandas Eli Amalia Priatna,perlu dihindari terjadinya matahari kembar dalam rumah tangga atau organisasi mana pun.

Untuk itu secara pribadi dan keluarga,di hari yang baik,bulan dan tahun yang bagus ini,semoga bisa membawa berkah untuk Kabupaten Karawang yang kita cintai,pungkas Hj.Eli Amalia Priatna.