PELITAKARAWANG.COM-. Sepuluh kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat, rawan ambles bila gempa mengguncang. Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB).

Foto Ilustrasi rumah amblas
Kepala Sub Bidang 1 Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappelitbang Kota Bandung, Andry Heru Santoso, mengatakan sesar Lembang berpotensi bergeser hingga 29 Kilometer dari barat ke arah Bandung Raya. Lantaran itu, ujar Andry,penelitian dilakukan untuk mengantisipasi dampak pergeseran sesar.

Dampaknya berupa kerusakan bangunan dengan tingkat yang berbeda. Itu bergantung pada kepadatan bangunan dan jenis tanah.
'Ada 10 kecamatan di Bandung tanahnya berpotensi besar mengalami likuifaksi tanah,' ujar Andry dalam program Bandung Menjawab di Taman Sejarah Bandung, Jalan Aceh, Kamis 11 Oktober 2018.

Saat likuifaksi terjadi, tanah kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat tekanan. Rongga tanah menjadi longgar karena berubah menjadi lumpur.

Peristiwa itu berpotensi terjadi pada Kecamatan Bandung Kulon, Bandung Kidul, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astana Anyar, Regol, Lengkong, Kiaracondong dan Antapani. 'Tapi, kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi,' kata Andry.

Andry mengatakan informasi itu bukan bermaksud untuk menakuti masyarakat. Tapi, informasi itu bertujuan menjadikan masyarakat lebih waspada dan siaga menghadapi bencana.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Sihar Pandapotan Sitinjak mengaku kerap menyosialisasikan dan mengedukasi soal antisipasi bencana, termausk gempa.

'Kita lakukan terus sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah terkait bencana ini. Karena bencana ini kapan saja datang, jadi kita juga harus siap untuk mengambil langkah-langkah jika terjadi bencana,' pungkas Sihar.