PELITAKARAWANG.COM,–Usai menggelar rapat bersama Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, terkait perpanjangan landasan Bandara Kertajati, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan, meskipun bandara sudah diresmikan, namun hingga saat ini masih ada hal yang perlu dimaksimalkan.

Salah satunya adalah mengenai adanya kendala pada level para pemegang saham, yang hari ini akhirnya bisa dirampungkan dalam rapat bersama Menko Maritim di kantornya. (1/10/2018).

"Jadi insya Allah, umrah pertama (dari Bandara Kertajati) akan dites 13 Oktober 2018. Karena, jemaah umrah Jawa Barat ini besar sekali tiap tahun. Nah, ini jadi yang pertama yang akan take off di sana," kata Ridwan di Kemenko Maritim, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 1 Oktober 2018.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai aspek apa saja yang perlu ditingkatkan lagi dari Bandara Kertajati, Ridwan menjelaskan, mengenai perpanjangan landasan pacu yang diupayakan hingga total panjangnya menjadi 3.000 meter.

"Perpanjangan runway menjadi 3.000 meter, supaya bandaranya keren, pesawat-pesawat berbadan lebar seperti Airbus dan lainnya yang badan gede, bisa datang. Targetnya selesai Desember, untuk pesawat lebar aja," kata Ridwan.

Terkait dengan sejumlah maskapai penerbangan yang hingga saat ini belum pindah dari Bandara Husein Sastranegara, Ridwan pun mengaku bahwa hal itu juga sudah dibahas bersama Menko Luhut dalam rapat hari ini.

"Hari ini juga (sudah dibahas). Jadi, sebagian besar (maskapai penerbangan) kita sudah geser dari Bandung ke Kertajati," kata Ridwan.

"Dengan bantuan Pak Menko (Luhut), hal-hal bersifat shareholder sudah putus, adil. Artinya, ada rolling direksi. Karena, kalau direksinya minta permanen, kan takut ada hal-hal yang kurang optimal. Jadi, alhamdulillah per hari ini urusan Kertajati oleh saya selesai," ujarnya.