PELITAKARAWANG.COM-.DBD atau Deman berdarah dengue,bahasa Inggris disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DFH) adalah penyakit yang ditularkan oleh virus Dengue.Virus tersebut dibawa dalam vektor berjenis nyamuk Aedes aegypti.(04/10/2018).

Virus dengue ini menyerang pembuluh darah dengan cara membekukan saluran pembuluh darah sehingga darah tersumbat dan berakibat penurunan trombosit.

Gejala DBD biasanya dimulai dengan deman tinggi,pendarahan ringan, sakit kepala, nyeri otot, dan pembekakan pada kelenjar getah bening di leher dan selangkangan.

Gejala DBD biasanya terjadi dalam 2-7 hari meski deman mulai menurun harus tetap dibawa ke rumah sakit untuk periksa. 

Tanda – tanda mulai akan terasa ketika mulai tahap kedua seperti:

a. Sakit perut terus – menerus dan muntah – muntah.

b. Bintik – bintik merah atau becak pada kulit.

c. Pendarah dari hidung atau gusi.

d. Muntah darah.

e. Feses berwarna hitam.

f. Lemas, mudah marah, dan mengantuk.

g. Kulit pucat, dingin, dan lembab .

h. Sulit bernafas.

Pasien harus benar beristirahat dalam jangka waktu tertentu agar tidak banyak kehilangan banyak cairan, sehingga harus banyak mengonsumsi air putih agar tidak dehidrasi. 

Bahaya DBD (Demam Berdarah Dengue) mungkin saat ini masih menjadi penyakit yang dapat menyebabkan kematian.Menurut WHO penyakit DBD menjadi masalah terbesar internasional.

Penyakit DBD belum ditemukan obat nya sampai saat ini sehingga menyebabkan kekhawatiran banyak masyarakat,penyakit ini sering menyerang daerah tropis dan perkotaan.

 Ada beberapa kondisi dimana penyakit ini bisa menyebabkan kematian seperti : 

a.Pendarahan yang berlebihan da tidak segera diatasi.

b.Jumlah trombosit yang sangat rendah.

Tapi,kalau angka trombosit di bawah normal 150.000,perlu perawatan lebih intens dan diberikan trombosit tambahan menggunakan jarum intra vena.

Mungkin dari banyak penderita DBD yang dialami,penderita DBD yang sedang mengandung janin atau pada ibu hamil lebih banyak dampak yang diterimanya dan bisa juga mempengaruhi perkembangan janin yang di kandungannya. 

Jadi bagaimana dampak atau bahaya DBD pada ibu hamil?.

Penyakit DBD pada ibu hamil bisa mengakibatkan bayi prematur dan bisa lebih parah seperti kematian ibu dan janinnya.

Adapaun akibat yang diterima saat ibu hamil bila terkena DBD adalah :

a.Kelahiran prematur, menghambat perkembangan janin.

b.Keguguran, DBD pada awal gejala bisa mengakibatkan janin di dalam kandungan .

c.Mengalami pendarah serius bisa mengancam janin dalam kandungan.

d.Bayi lahir dengan berat badan rendah.

Maka dari itu untuk mengatisi akibat dari DBD pada ibu hamil dengan cara sebagai berikut :

a.Mencegah terjadinya dehidrasi dengan cara minum air putih dengan banyak dan kurangi aktivitas berat.

b. Jangan asal minum obat ketika mengalami deman pada awal gejala, usahakan minum obat yang dianjurkan dokter karena bisa membahayakan janin.

c.Istrirahat yang banyak. 

d.Jika mengalami pendarahan yang hebat segera bawa ke rumah sakit, karena kalau banyak kehilangan darah mungkin harus terjadi transfusi darah.

e.Pasti ada pemantauan tekanan darah dan trombosit oleh dokter. 

Jihad Dulhaq
Maka dari itu ibu hamil harus berhati-hati agar bisa menjaga kondisinya biar tidak terkena penyakit DBD atau penyakit lainnya yang bisa mengakibatkan mengancam keselamatan ibu dan janin yang di kandunganya.Ada cara untuk mencegah atau hindari agar ibu hamil tidak terkena penyakit terutama penyakit DBD sebagai berikut :

a.Pakailah pakain yang longgar dengan lengan panjang agar tidak terkena gigitan nyamuk.

b.Jaga kebersihan terutama rumah dan lingkunganya, karena nyamuk bersarang ditempat yang kumuh dan tidak terawat atau tidak diperhatikan kebersihanya.

c.Pakailah losiom anti nyamuk yang aman bagi ibu hamil agar terhindar dari gigitan nyamuk dan ,

d.Diusahakan pake pendingin ruang seperti ac atau kipas angin. Hal ini dapat mencegah nyamuk berada dalam ruangan karena nyamuk tidak nyaman dalam ruangan dingin. 

Karya: Jihad Dulhaq. 
STIKES Achmad Yani -Cimahi.