PELITAKARAWANG.COM-. Dalam empat tahun terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, peningkatan IPM dari 68,9 di 2014, menjadi 70,81 di 2017. 

Kenaikan IPM tersebut, merupakan hasil dari capaian sejumlah indikator dalam penyediaan akses pada layanan pendidikan.  Di antaranya harapan lama sekolah di semua jenjang semakin meningkat.  Kesenjangan dalam penyediaan akses pada layanan pendidikan antarwilayah juga mengecil.

"Sepanjang 2015 sampai dengan 2018 bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar atau PIP telah memperluas akses pada pendidikan tersebut," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.

Program Indonesia Pintar telah membantu anak-anak agar terus mendapatkan pendidikan, baik formal maupun nonformal. "Total anggaran yang telah kita salurkan sebesar 35,7 triliun," ungkap Muhadjir.
Berkat PIP juga, kata Muhadjir, jumlah anak putus sekolah di jenjang pendidikan dasar berkurang signifikan.  Dari 60.066 di tahun 2015/2016 menjadi 32.127 di tahun 2017/2018. 

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) juga meningkat dari 7,73 di 2014, menjadi 8,10 tahun di 2017. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) juga meningkat dari 12,39 tahun (2014) menjadi 12,85 tahun (2017). 

Data pokok pendidikan (Dapodik) mencatat peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah.  Sebelumnya 74,26 di 2015 menjadi 82,84 di 2017. 

Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan menengah meningkat dari 59,35 di 2014, menjadi 60,37 di 2017. "Tercatat sebanyak 1.407.433 peserta didik lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1.300.521 siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)," terangnya.

Dalam dua tahun terakhir, Kemendikbud juga berfokus pada mekanisme penyaluran dana manfaat PIP. Dikatakan Muhadjir, sebanyak 70 persen penerima PIP telah menggunakan kartu PIP model baru yang juga berfungsi sebagai ATM (Anjungan Tunai Mandiri). 

"Sehingga peserta didik bisa mengambil uangnya setiap sa at, dan bisa mengambil sesuai kebutuhan," ungkapnya.