PELITAKARAWANG.COM-.Pemerintah saat ini telah memfokuskan penanganan stunting di 100 kota/kabupaten di Indonesia. (05/10/2018).

Sebelumnya pemerintah sudah menangani permasalahan stunting namun sayang pemerintah hanya mendistribusikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak-anak dan pemerintah baru menyadari bahwa persoalan stunting akan lebih cepat diatasi jika pendistribusian makanan tambahan diikuti dengan perbaikan pola hidup dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Oleh sebab itu pemerintah baru menyadari dan mulai menangani stunting tidak hanya akan dilakukan dengan pemberian makanan tambahan, namun juga pembangunan lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang anak.

Anak dengan penderita stunting di Indonesia cukup menggelisahkan,dari data Kemenkes pada tahun 2013,jumlah anak penderita stunting sebesar 37,2 persen.Artinya, dari 10 anak Indonesia, dua orang di antaranya menderita gagal tumbuh hal ini di sebabkan karena kekurangan nutrisi secara kronis.

Sejak bayi berada dalam kandungan, sang ibu tidak memberikan asupan bergizi, itu menyebabkan sang ibu kekurangan gizi, demikian juga sang bayi.

Dalam permasalahan ini biasanya, seorang anak yang lahir dalam kondisi stunting akan berlanjut dalam masa tumbuh kembangnya.

Hal ini di sebabkan karena kekurangan informasi mengenai stunting, sang ibu tidak memberikan asi eksklusif,tidak memberikan makanan pendamping dan sebagainya.

Namun,permasalahan gizi tidak hanya akan mengganggu perkembangan fisik dan mengancam kesehatan anak, tetapi dapat menyebabkan kemiskinan karena pertumbuhan otak anak yang kurang gizi tidak akan optimal sehingga akan berpengaruh pada kecerdasannya di masa depan. 

Berdasarkan data Bappenas, permasalahan gizi buruk menyebar di seluruh wilayah dan lintas kelompok pendapatan. Artinya, permasalahan stunting dan gizi buruk tidak hanya dialami masyarakat ekonomi lemah, namun juga masyarakat menengah ke atas.Penyebabnya adalah pemahaman masyarakat yang salah terkait kebutuhan nutrisi anak.

Rima S
Maka dari itu menurut Prof Dr Dodik Briawan MCN, pengajar dan peneliti Departemen Gizi Masyarakat, FEMA IPB, intervensi gizi perlu dilakukan dalam bentuk edukasi secara berkesinambungan kepada masyarakat, terutama orang tua. Orang tua harus paham betul kebutuhan nutrisi anak,q makanan yang baik dan tidak baik, tidak terpengaruh gaya hidup yang serba instan serta iklan-iklan produk makanan anak yang kadang menjanjikan hal yang berlebihan.

Karya : Rima S

STIKES Jendaral Achmad Yani- Cimahi