PELITAKARAWANG.COM-.Belum lama gempa di Lombok yang memakan korban ribuan jiwa, saat ini tanah air kembali berduka setelah pesawat Lion Air JT-610 di nyatakan jatuh di perairan Tanjung Pakis-Karawang, Senin (29/10/2018).

Di ketahui, pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang take of dari Jakarta pukul 06.20 wib dan mengalami los kontak pada pukul 06.33 wib.

Menurut penuturan warga Desa Tanjungpakis, Kosasih (29), pagi saat dirinya hendak berangkat aktifitas, terdengar suara dentuman seperti petir. Namun tak ia hiraukan karena melihat cuaca cukup cerah.

"Denger ada suara dentuman, cuma gak tau kalau itu pesawat. Saya kira gelegar petir aja karena menjelang musim hujan," katanya kepada PELITAKARAWANG, Senin (28/10).

Salahsatu warga atau pedagang warung, Dadang (52), membenarkan adanya suara dentuman tersebut. Ia mengaku mendengar jelas suara tersebut. Namun kembali tak di hiraukan.

"Saya juga dengar suara dentuman itu saat lagi nyapu, saya tak berfikir bunyi tersebut ledakan pesawat dan baru sadar setelah bayak orang berdatangan kesini," ucapnya.

Sementara menurut kepala pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, H Asep Wahyu, sebanyak 181 korban, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi atas jatuhnya pesawat Lion Air yang terjadi pagi tadi, sekitar pukul 06.30 di laut lepas Tanjungpakis-Karawang. Saat ini, 40 orang anggota BPBD serta relawan ikut serta dalam pencairan korban.

"Kita juga turunkan satgas untuk melakukan pencarian korban," ungkapnya.

Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya, menyebutkan, dalam kejadian jatuhnya pesawat Lion Air ini di temukan potongan tubuh korban serta serpihan pesawat.Namun para korban tidak di bawa ke pantai Pakisjaya. Semuanya langsung di bawa ke Tanjung Priok. "Temuan potongan tubuh korban tidak di bawa ke Pakis, namun ke tanjung priok," katanya.

Dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Kapolda Jawa Barat, 5 kantong mayat telah di bawa ke Tanjungpriok dan selanjutnya di bawa ke RS Polri.

"Semuanya korban di bawa ke Tanjung Priok, ada pun nelayan atau relawan Karawang yang menemukan serpihan pesawat, agar di bawa ke tepi pantai untuk di serahkan pada pihak atau posko yang tersdia di pantai Tanjungpakis," katanya.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Agung Budi Maryoto juga mengimbau kepada seluruh jajaran Polsek, Polres, Kecamatan dan Desa agar ikut membantu menstrerilkan atau membantu berpatroli di wilayah pantainya.

"Dari jajaran camat, desa, hingga nelayan agar ikut berpastisipasi dalam patroli pencarian korban di bibir pantai," ungkapnya.

Salahsatu keluarga korban asal Bogor, Budi (52) berharap agar tim yang tergabung dalam pencarian bisa bekerja semaksimal mungkin. Pasalnya, salahsatu keluarga korbannya atas nama Erwino (46) menjadi penumpang pesawat jatuh tersebut.

"Semoga tim nisa bekerja ekstra maksimal," pungkasnya.

Diketahui sampai dengan saat ini posko pusat Tim Sar gabungan di  Tanjung Priok telah menemukan 9 kantong jenazah berisi potongan tubuh korban.