PELITAKARANG.COM-. Keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP menggelar doa bersama. Kegiatan itu dilaksanakan di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.(05/11/2018).

Doa bersama itu dipimpin lima orang dari masing-masing perwira rohani, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Suasana doa bersama berlangsung khidmat.

Beberapa korban juga nampak menitikkan air mata, saat kegiatan doa berlangsung. Tangis keluarga korban semakin pecah saat KRI-Banjarmasin berada tepat di titik lokasi jatuhnya pesawat.

Mereka tak kuasa menahan kepedihan saat kerabatnya meninggal dalam kecelakaan pada Senin, 29 Oktober 2018 itu. Beberapa orang juga nampak menangis sambil menabur bunga.

'Tuhan kenapa engkau meninggalkan saudara kami dengan cara seperti ini,' tangis seorang wanita sambil menabur bunga di lokasi, Selasa, 6 November 2018.

Beberapa orang juga nampak histeris mengingat kerabat mereka yang menjadi penumpang Lion Air PK-LQP. Ada pula yang pingsan dan langsung mendapat penanganan dari tim medis Palang Merah Indonesia (PMI).

Sebanyak dua kapal disediakan untuk mengangkut keluarga korban, yakni KRI Banda Aceh-593 dan KRI Banjarmasin-592. Mereka diajak tim SAR gabungan untuk melihat kondisi serta proses evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat.

Tabur bunga keluarga korban Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.