PELITAKARAWANG.COM - Disaat sejumlah desa penyelenggara Pilkades mengisi waktu kampanye dengan dialog, blusukan dan adu program. Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang, memilih kampanye raya dengan konvoi satu sama lain keliling kampung. Dua Calon Kades bergender perempuan tersebut, bergiliran berkampanye dengan beragam atribut imbauan dan ajakan pada calon pilihannya, bahkan kampanye yang di kawal aparat kepolisian, Pol PP dan para panitia tersebut selain rame-rame berdandan simbol calon pilihannya, kampanye keliling kampung tersebut juga di warnai aksi tawur duit recehan, melibatkan anak-anak dibawah umur hingga ditutup dengan aksi ziarah makam para sesepuh Pulokalapa, tanpa kecuali Maqom Syekh Quro di Dusun Pulobata.

Calon Kades Nomor Urut 2, Popon Fatmawati saat dikonfirmasi mengatakan, kampanye hanya istilah untuk mengajak masyarakat memilihnya berdasarkan pertimbangan program dan tawaran pembangunan masa mendatang, dirinya sebagai calon petahana tidak bisa menilai hasil kinerjanya sendiri selama menjabat Kades, tapi masyarakat yang merasakannya. 

Karena kalau boleh mengklaim baginya, semua program yang dilakukannya sudah baik dan 80 persen infrastruktur berhasil tuntas dilaksanakan. Hanya saja, sebagai jabatan yang dibatasi tahunnya, tentu masih ada PR yang harus berkelanjutan, salah satunya adalah rencana pengembangan pembangunan komplek Maqom Syekh Quro di Pulobata yang sudah di ikhtiarkannya sampai tingkat Provinsi Jawa Barat sebagai aset sejarah dan wisata religi nomor Wahid di Karawang. " Saya tidak bisa memberikan janji-janji politik, karena semua sudah terbukti di masa kepemimpinan sebelumnya, hanya saja satu alasan yang membuatnya ingin kembali maju, yaitu soal Pulobata yang menjadi prioritas wisata sejarah yang perlu ia kawal agar benar-benar realisasi tahun 2020," Serunya.

Disinggung soal modal, Popon menyebut bahwa hal itu normatif saja, terpenting baginya adalah pengabdian dan bukti yang sudah diberikan dan dirasakan pada masyarakat. Baginya,  modal kepercayaan adalah hal utama yang membuatnya optimis tetap menjadi bursa calon kades yang bisa raih suara terbanyak di Pilkades tahun ini. " Soal modal mah itu normatif, yang terpentingkan modal kepercayaan saja saya mah," Katanya.

Calon Kades Nomor urut 1, Hj Oyok yang berkampanye sehari sebelumnya saat dimintai keterangannya kaitan visi misinya, sampai berita ini di tulis, yang bersangkutan belum memberikan balasannya.

Ketua Panitia Pilkades Pulokalapa, Amud mengatakan, ditengah dana Pilkades yang belum cair, tapi kemeriahan Pilkades di Pulokalapa ini meriah dalam setiap tahapannya. Betapapun di warnai aksi konvoi saat pengambilan nomor urut maupun jadwal kampanye 3 hari ini, tapi ketertiban dan keamanan masih bisa dijaga. Bahkan, walaupun kampanye dibatasi 1.300 orang per calon, karena jumlah DPT itu mencapai 3.460 jiwa, tapi tetap saja, yang ikut setiap rombongan kampanye itu lebih dari jumlah itu. Banyak hal yang di tampilkan, mulai kesenian, atribut unik dan dandanan menarik dari para pendukung, sampai dengan berziarah ke makam para sesepuh Pulokalapa, termasuk Syekh Quro. Hasilnya, semua calon dan pendukungnya tertib selama masa kampanye. " Iya cara di kita walaupun banyak yang kampanye, tapi semuanya berjalan tertib," Katanya.

Kapolsek Lemahabang, Ipda Supriyatno mengatakan, dari empat desa yang menyelenggarakan Pilkades di Lemahabang, hanya desa Pulokalapa yang menggelar kampanye terbuka, selebihnya seperti Lemahabang, Pulojaya dan Lemahmukti lebih banyak kampanye di rumah calon masing-masing. Selama pelaksanaan, semuanya berjalan lancar dan tertib. " Yang menggelar kegiatan kampanye terbuka cuma Pulokalapa, tapi semuanya berjalan lancar Alhamdulillah," Katanya.