PELITAKARAWANG.COM - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang memastikan serapan pupuk bersubsidi berangsur normal, meski sempat terhambat akibat penundaan masa tanam.

"Penyerapan pupuk selama beberapa bulan lalu sempat terhambat, itu terjadi karena faktor cuaca," kata Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, di Karawang, Jumat.

Faktor cuaca berpengaruh terhadap penundaan atau mundurnya masa tanam. Kondisi itu berdampak pula terhambatnya serapan pupuk.

Ia menjelaskan, pada Oktober 2018 terjadi penundaan tanam, karena kondisi air ketika itu hampir kritis di angka 89 dari standard batas air kritis di angka 87.

"Atas kondisi itu, kita mengamankan tanaman yang sudah ada. Jadi jadwal tanam Oktober kita tunda," kata dia.

Tapi sejak memasuki Desember ini, penyerapan pupuk di Karawang mulai meningkat seiring musim hujan yang sudah memasuki wilayah Jawa Barat dan Banten.

Untuk Desember ini serapan pupuk sudah normal dan areal sawah seluas sekitar 22 ribu hektare telah memasuki masa tanam. Selanjutnya pada Januari nanti bisa tanam di atas areal sawah seluas 40 ribu hektare.

Sementara itu, PT Pupuk Kujang akan mengoptimalkan pendistribusian pupuk bersubsidi ke seluruh gudang lini III di wilayah Jawa Barat Banten. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang akhir tahun 2018.

Pupuk Kujang, perusahaan salah satu anggota holding BUMN PT Pupuk Indonesia ini memastikan kalau stok pupuk bersubsidi sudah memenuhi gudang lini III tingkat kabupaten.

Direktur Komersil PT Pupuk Kujang, Rita Widayati menyampaikan stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga awal tahun 2019.

"Sampai saat ini, stok urea untuk wilayah Jawa Barat dan Banten mencapai 119.178 ton atau 172 persen dari ketentuan sebesar 52.125 ton," kata dia.

Untuk NPK, stoknya mencapai 47.047 ton atau hampir tiga kali lipat dari ketentuan sebesar 11.390 ton. Kemudian pupuk organik, stoknya mencapai 10.717 ton atau 173 persen dari ketentuan 6.164 ton.

Sementara pencapaian realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 19 Desember 2018, mencapai 524.588 ton. Jumlah itu setara dengan 84 persen dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 621.700 ton.

Rita menjelaskan, untuk stok pupuk di wilayah Karawang, bisa dipastikan aman. Stoknya mencapai 5.381 ton pupuk urea atau 107 persen dari ketentuan sebesar 5.024 ton. Sedangkan stok pupuk NPK sebanyak 22.377 ton dan 728 ton pupuk organik.

"Stok ini, sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan petani sampai dengan awal tahun 2019," katanya.#ANT