PELITAKARAWANG.COM.- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah melakukan pendataan ulang guru honorer yang tersebar di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. 

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano mengatakan pendataan ulang ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan, keberadaan hingga kualifikasi guru honorer yang saat ini banyak tersebar di sekolah negeri maupun swasta. 

"Guru honorer ini kan kita akan lihat, apakah dia S1, D4? Apakah dia hanya SMA? Ini yang kita sedang lihat dulu nih. Nah, nanti hasil mapping(pemetaan) yang sekarang ini baru ketahuan (kualifikasinya)," kata Supriano di Gedung Kementerian.

Supriano menjelaskan berdasarkan hasil pemetaan tersebut, pihaknya bakal mengetahui sebaran pendidikan terakhir, kualitas mengajar, hingga jam kerja guru honorer itu mengajar di sekolah.

Selama ini dari total 735.825 guru honorer yang tersebar di sekolah negeri, kata Supriano, pihaknya belum mendapat data pasti terkait kualitas para guru honorer ini.

"Nah inilah sekarang lagi dilihat, benarkah mereka ada di situ, berapa jam mereka mengajar di sekolah itu. Bisa saja mereka cuma mengajar satu jam, dua jam, atau tiga jam, atau 24 jam, ini kan harus disensus," tuturnya.

Di satu sisi, Supriano menegaskan pihaknya pun akan merumuskan kebijakan yang paling sesuai untuk para guru honorer ini setelah data sensus itu dikeluarkan. Kebijakan ini dibuat untuk mempermudah keberlangsungan status guru honorer di sekolah-sekolah negeri ini. 

"Kan kalau dari aturan mereka bisa jasi ASN ikut tes. Nah kalau tidak lulus tes ASN bisa ikut P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Kalau tak lolos juga, nah ini yang akan kami pikirkan," katanya. 

"Kita sekarang mau bekerja berdasarkan data lapangan dulu ya. Nanti kalau sudah ada data lapangan itu nanti akan jadi kebijakan, nanti kita lihat berikutnya ya... Kalau sudah lengkap itu mungkin bisa jadi bahan kebijakan," kata dia.