PELITAKARAWANG.COM - Sekelompok orang tak dikenal yang didominasi pemuda dan ibu-ibu merusak Kantor Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jumat(14/12).

Perusakan kantor desa itu terjadi beberapa jam setelah Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana melantik 67 kepala desa (kades) terpilih pada Pemilihan Kepala Desa, di aula Pemkab Karawang.

Kapolsek Purwasari Iptu Rigel Suhakso, di Karawang, Jumat, mengatakan sekelompok orang yang merusak kantor desa itu merupakan saah satu pendukung calon kades yang kalah pada pilkades.

Sebelum melakukan perusakan kantor desa, sekelompok orang itu berkerumun di depan kantor desa, kemudian bakar ban dan melempari jendela serta pintu Kantor Desa Cengkong. Pelemparan itu dilakukan dengan menggunakan batu.

"Perusakan itu diduga dilakukan oleh kelompok pendukung kades yang kalah pada Pilkades serentak beberapa bulan lalu," ucapnya, menduga.

Aksi perusakan kantor desa diduga terjadi, karena mereka kecewa dengan keputusan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang melantik kades terpilih.

Pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan, untuk mengetahui motif perusakan tersebut. Termasuk mencari "aktor" utama kejadian ini.

Aksi perusakan kantor desa itu sendiri terjadi beberapa jam pascapelantikan kepala desa di aula Pemkab Karawang. Pelantikan para kades itu berlangsung mulai pukul 08.00 WIB. Sedangkan perusakan kantor desa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana melantik 67 kepala desa terpilih yang menang pada Pilkades serentak beberapa bulan lalu.

Pelantikan para kades terpilih sebenarnya diagendakan pada pukul 14.00 WIB. Tetapi agendanya dimajukan menjadi pukul 08.00 WIB. Perubahan agenda pelantikan tersebut disebar secara terbatas pada Kamis (13/12) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun, perubahan jadwal pelantikan para kades itu dimajukan karena Pemkab Karawang menghindari kemungkinan bentrok dengan unjuk rasa susulan dari kalangan yang tidak puas atas hasil pilkades.

Pada Kamis (13/12) siang hingga malam, kelompok yang tidak puas atas hasil pilkades itu berunjuk rasa di depan kantor bupati.

Usai melantik para kades terpilih, bupati meminta mereka agar segera fokus bekerja dan kembali menyatukan kebersamaan di setiap desanya.

Para kades juga diminta tetap hati-hati dalam mengelola APBDes, terutama yang bersumber dari Alokasi Dana Desa serta Bantuan Keuangan Desa.

Terkait adanya ketidakpuasan di antara warga delapan desa terhadap hasil Pilkades 2018, Cellica menyarankan agar menempuh jalur hukum.

Mantan Ketua Apdesi Karawang Yusuf Nurwenda menyatakan, dengan dilantiknya seluruh kades, pemkab telah mengambil kebijakan yang tidak bijak. Sebab ada permasalahan pilkades di sejumlah desa.

"Kebijakan pemkab itu tidak bijak, karena seakan-akan memunculkan untuk terjadi konflik di desa yang menuai kekisruhan akibat pilkades," ujarnya.

Seperti yang terjadi di Desa Curug, itu jelas kecurangan, karena ada penghitungan ulang untuk suara yang tidak sah. Ironisnya, hasil hitung ulang tersebut mengubah pemenang pilkades.#ANT