PELITAKARAWANG.COM - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat, Waras Wasisto, menegaskan tidak meminta Rp1 miliar kepada pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam proyek Meikarta.

Waras mengakui ada pertemuan dengan dua pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi, di antaranya Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Neneng Rahmi Nurlaili dan Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Hendry Lincoln, pada Juni sampai Juli 2017.

"Saya tak ikut pembicaraan mereka, apalagi minta-minta duit. Cuma memang setelah pertemuan itu Pak Sekda (Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa) berbisik kepada saya. Kata Pak Iwa, ‘Mas, mereka mau bantu untuk banner’. Sulaeman juga dengar apa yang dikatakan Pak Sekda itu," kata Waras saat dihubungi, Selasa, 21 Januari 2019.

Banner yang dimaksud Iwa, katanya, adalah kode rencananya mengikuti seleksi calon gubernur Jawa Barat melalui PDIP pada 2018. Sejak itu dia tak lagi berkomunikasi dengan Sulaeman. Dia juga mengaku tak mengenal Neneng Rahmi dan Hendry. “Jadi saya tak tahu-menahu soal uang itu," ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, disebut meminta uang Rp1 miliar dalam proses perizinan proyek Meikarta untuk mengikuti seleksi calon gubernur Jawa Barat melalui PDIP pada 2018.

Keterangan itu disampaikan Neneng Rahmi Nurlaili saat bersaksi untuk terdakwa suap proyek Meikarta, Billy Sindoro, di Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Bandung pada 21 Januari 2019.

“Sekda Provinsi dalam rangka bakal calon gubernur meminta untuk proses RDTR ini meminta sebesar Rp1 Miliar. Teknis pemberiannya waktu itu dua kali: pertama, saya serahkan ke Hendry Lincoln; dari Henry Lincoln diserahkan ke staf Polmen, setelah itu ke Pak Sulaeman dan Pak Waras,” kata Neneng.



sumber : viva.co.id