PELITAKARAWANG.COM-  Sekitar 30 hektar lebih sawah di Dusun Surkalim Desa Tegalsari Kecamatan Cilamaya Wetan, kering selama dua pekan terakhir.  Musababnya, selain saluran irigasi yang menyusut karena digunakan di sawah golongan hulu, saluran cacing di lokasi tersebut juga seret volume airnya. Tak ayal, atas kondisi itu, para petani di golongan air 3 dan 4 tersebut, terpaksa menguras air irigasi menggunakan alat pompa air agar lahan yang sebagian belum pengolahan tersebut, basah terairi.


" Ada 30 hektaran mah, gak biasanya sih. Ini karena irigasi susut airnya lantaran kebanyakan di pakai di sawah wilayah hulu," Kata Petani Tegalsari Agus (45).

Kades Tegalsari, Awang Wibisono mengatakan, air di lahan sawah Dusun Surkalim terancam sulit di olah traktor karena kondisinya kering lebih dari 30 hektar. Padahal lokasinya tak jauh dari irigasi Gembongan yang selalu banjir setiap kali musim penghujan. Namun, saat ini, kondisi air yang belum banyak di gelontorkan, membuat sawah yang sebagian sudah persemaian dan yang hendak pengolahan traktor tersebut kering. Karenanya, agar pertanaman tidak mati dan tanah bisa di olah, maka areal sawah butuh air, sehingga terpaksa harus menggunakan media pompa air dengan operasional solar yang tidak murah. " Ya sebagian sudah tanam dan yang mau di trakor juga luas, kalau kering tanahnya kan menghambat, jadi ya pake pompa air," Katanya.

Petani, sambungnya, memang berharap hujan turun deras, agar kontur tanah bisa kembali basah dan rembes. Namun, setiap hari, hujan hanya mengguyur tidak berselang lama. Sehingga, yang diharapkan pihak pengairan bisaebambah debit air yang bisa mengairi ke sawah Dusun Surkalim ini, sebab dirinya sempat koordinasi beberapa hari terakhir, air sudah masuk tapi belum banyak. " Sebagian air sudah masuk sih, tapi belum optimal mengairi semuanya, karena yang kering itu banyak." Katanya.