PELITAKARAWANG.COM - Disaat SMA dan SMK baik Negeri dan Swasta dapat jatah program Karawang Cerdas (Kacer), bahkan juga menyasar para siswa Paket C PKBM sederajat, Madrasah Aliyah (MA) dibawah kendali Kementrian Agama (Kemenag) yang juga sederajat, tidak satupun siswanya tercover program Pemkab yang besarannya Rp1,4 juta persiswa gakin pertahun. 

Ditengah keluhan forum Kepala Madrasah Aliyah, balik dijawab Kadisdikpora dengan jawaban kontroversi.

"Untuk Aliyah, gak ada lagi duitnya (Karawang Cerdas), memang itu kan Kementerian Agama," Kata Dadan Sugardan saat dikonfirmasi di Komplek Koperasi Guru Lemahabang (KGL) Minggu (2/2).

Saat ini, sebutnya, Karawang cerdas yang di pegang programnya oleh Kabid SMP tersebut sudah siap didistribusikan kepada siswa SMA, SMK dan juga Paket C di PKBM yang tadinya memang biaya operasionalnya sebagian sudah digarap Provinsi. Semebtara untuk Aliyah, ini domainnya adalah Kementrian agama, sehingga anggaran Rp5 Milyar itu belum mencukupi lebih banyak. 

Akan tetapi sambung Dadan, Madrasah Aliyah bisa saja di masukan pos Karawang Cerdas kedepan, dengan syarat Peraturan Bupati (Perbup) nya di rubah lagi. " Aliyah bisa sih masuk program Karawang cerdas, tapi harus rubah perbup lagi nantinya," Kata Dadan.

Disinggung soal kuota, Dadan yang juga warga Dusun Pulohaur Desa Pulomulya ini menyebut, bahwa jumlah kuota itu diatur dengan ketentuan persentase sebelum di eksekusi. Baik Negeri maupun swasta, pihaknya membantah anggapan jika ada istilah kuota swasta sedikit, karena memang sebut Dadan, di Negeri juga banyak siswa miskinnya. " Di Negeri juga jangan salah, banyak siswa miskinnya, " Ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kelompok Kerja Kepala MA Karawang, H Muhaimin mengatakan sampai saat ini Madrasah Aliyah setelah Program PMMS di hapus, program- program lainnya pun belum tersentuh lagi. Karenanya, ada program Karawang cerdas sementara Aliyah tidak di porsi kan, Jelas cukup mengherankan,padahal kalau mencari siswa miskin dan kurang mampu inputnya rata-rata anak yang masuk ke MAN adalah anak anak yang secara ekonomi menengah kebawah. 

Oleh karenanya, ia berharap perhatian dari Pemkab terhadap MA untuk mendapatkan pengakuan yang sama dan memperoleh hak yang sama sebagai warga Karawang. "Kita hanya ingin Pemkab mengakui kita dan memperoleh hak yang sama sebagai Warga Karawang, " Tandasnya.