PELITAKARAWANG.COM - Tiga ruangan kelas SDN Karyamukti 1 selesai di rehabilitasi akhir tahun 2018 lalu. Anggaran rehab yang menghabiskan Rp319 juta tersebut, masih menyisakan kejanggalan pihak sekolah. Pasalnya, lima kaca jendela yang masih melompong, tidak ikut disempurnakan pihak rekanan yang mengerjakannya.

Padi S.Pd, Kepala SDN Karyamukti 1 mengaku iri dengan bangunan SD yang tahun 2018 kemarin sama-sama mendapati anggaran rehab. Selain sempurna, ada juga yang sampai memberikan mebeler kursi meja seperti di SDN Kedawung 2. Tapi, rehab di bangunan sekolahnya, justru menyisakan hal yang tidak berkenan. Pasalnya, kaca jendela yang sebelumnya melongpong tanpa kaca, masih dibiarkan tanpa disempurnakan. Dalam hal ini, pihak sekolah bukan berdiam diri, karena sebelum pemindahan siswa, ia sempat pertanyakan kepada pelaksana, hasilnya, konon tidak ada dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) rehab yang dikerjakannya." Sekolah lain mah tuntas, bahkan ada juga yang dapat mebeler, tapi di saya mah, kaca jendela juga masih melongpong," herannya.

Dari pada rawan kriminal dan anak-anak nakal keluar masuk jendela melongpong tersebut, pihak sekolah memilih menutupnya dengan white board bekas. " Gak ada kacanya, kita tutup dengan white board bekas saja," Katanya.

Padi menambahkan, mendapat rehab adalah hal yang sangat di syukurinya, karena tidak semua SD bisa mendapatkannya, namun kalau hasilnya masih ada yang mengganjal, ia hanya berharap pihak rekanan balik lagi untuk sekedar membawa kaca-kaca jendela yang harganya mungkin tidak akan sampai Rp5 jutaan. Sebab, tidak enak di pandang, saat atap, baja ringan, keramik dan dinding di rehab sudah bagus, tapi kondisi jendela masih melongpong. Walaupun memang tidak ada dalam RAB, ia harap rekanan bisa optimal menyempurnakan hal yang kurang maksimal." Dapat rehab saja kita alhamdulilah, tapi kalau kaca masih melongpong begini jadi gak enak dipandang," Keluhnya.

Lain halnya dengan rehab di SDN Pulokalapa 1, dikatakan Hj Yoyoh. Dirinya lebih memilih syukuran atas rehab yang sudah dikerjakan rekanan, karena memang di awasi selama masa pekerjaan, hasilnya cukup memuaskan. Mulai dari atap, baja ringan, dinding dan jendela sempurna. Karenanya, di SD yang di pimpinnya tidak ada masalah, maka wajar jika para siswa dari guru mengelar tasyakuran sebagai ungkapan syukur atas tuntasnya rehabilitasi bangunan SD akhir Desember lalu ini." Rekanan dan CV yang mengerjakan sama, kalau di kita di awasi para guru, alhamdulilah sempurna," Pungkasnya.