PELITAKARAWANG.COM -  Masuk ke pinggiran Desa Ciwaringin Kecamatan Lemahabang, tepatnya di Dusun Bubulak masih akan banyak ditemui rumah warga yang reot. Sayangnya, rumah lawas dengan bilik itu, masih belum tersentuh pembangunan Rumah Layak Huni (Rulahu) akibat pembatasan jatah setiap tahun.

"Rumah rusak mah sudah lama, di biarin aja, kan nunggu ada perbaikan dari pemerintah, tapi gak ada yang survey juga, sudah mau roboh," kata Warga Bubulak, Sopiah.

Warga lainnya, Sukanda mengaku, rumahnya masih rumah panggung dan dibangun sejak era orde baru. 

Sampai saat ini, kondisi rumahnya masih bertahan tapi sudah lapuk. Pemerintah, di harapkan bisa merealisasikan segera rulahu pada rumahnya yang sudah banyak bilik bolongnya. 

"Rumah saya peninggalan lama, sudah banyak penyangga agar tidak roboh, sebab nunggu bantuan pemerintah gak tahu juga kapan," keluhnya.

Kades Ciwaringin, H Ocih mengakui, bahwa rumah reot di Desanya masih banyak dengan jumlah ratusan. Sementara, Pemkab hanya menjatah 4 unit setahun, dan dari kantong pribadinya 1 unit. Jadi setahun, hanya mampu membangun rutlahu 5 unit saja. 

Disisi lain, memintai peluang program Atap Lantai Dinding (Aladin) dari Provinsi, juga tidak kebagian, walaupun sudah mengajukan. Karenanya, kalau melihat jumlah rumah reot yang ada, nampaknya gak bakalan tuntas sampai akhir jabatannya. Kecuali, ada program masal yang langsung turun minimal setahun 30 unit misalnya. "Wah, jumlahnya masih banyak rumah rusak mah, gak bakalan tuntas sampai akhir jabatan, " katanya.

Lebih jauh Ocih menambahkan,  rumah reot bukan saja banyak di Dusun Bubulak, tetapi juga dusun lainnya. Masyarakat, tidak tahu menahu ketika rumahnya sudah semakin parah, karena banyak yang mengeluh kepadanya soal rumah rusak. "Saya berharap pemerintah bisa adil soal pemerataan, karena pengajuan sudah sering di lakukan, tapi ketika jatah sedikit mau bilang apa," Katanya.