PELITAKARAWANG.COM- Sebagian besar daerah khususnya di Jawa Tengah telah mengumumkan hasil tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Pengumuman itu disambut rasa syukur dan tangis honorer K2.

"Banyak honorer K2 yang menangis dan tidak bangga karena PPPK bukan tujuan akhir. Namun itu bagian dari proses saja karena perjuangan akan terus dilakukan sampai NIP PNS di tangan," kata Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I ) Jawa Tengah Ahmad Saefudin, Sabtu (6/4).

Serangkaian perjuangan berpuluh tahun dijalani honorer K2 dan akhirnya bisa sedikit mengubah status. Andai seleksi transparan seperti ini menurut Ahmad, pasti sudah sejak dulu honorer K2 lolos sebagai PNS.

"Kenapa kemenangan ini tidak membuat kami bangga karena banyak meninggalkan pekerjaan rumah (PR) besar. Di mana banyak rekan-rekan yang lolos pasing grade tapi tidak lulus," ucapnya.

Mereka (honorer K2), lanjut Ahmad, tidak lulus akibat daerah kekurangan dana APBD untuk penggajian. Contoh di Kabupaten Brebes, tenaga kesehatan yang memenuhi pasing grade 70 oranv. Yang dinyatakan lulus hanya 18. Guru juga demikian, dari 516 yang lolos pasing grade, diambil hanya 123.

Sebaliknya ada daerah yang di bawah passing grade justru bisa lulus. "Ini bangsa yang lalai dan terlalu lalai terhadap potensi anak bangsa. Banyak teman-teman honorer K2 yang jadi korban karena kebijakan daerah. Inilah kenapa kemenangan ini terasa sangat menyakitkan bagi kami yang lulus," tandasnya.




sumber : jpnn