PELITAKARAWANG.COM-.Mayjen (purn) TNI Kivlan Zen diejek oleh Wasekjen Partai Demokrat (PD) Rachland Nashidik dengan julukan 'Mayjen Kunyuk', diklaim dengan mengutip pernyataan Gus Dur. Apa betul Gus Dur menyatakan begitu? Begini cerita yang sebenarnya.

Rachland Nashidik mengatakan julukan 'Mayjen Kunyuk' tersebut bukan julukan yang datang dari dirinya. Menurut dia, julukan tersebut dilontarkan oleh presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

"Kata presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Kivlan Zen itu 'Mayjen Kunyuk'. Mungkin karena dinilai liar dan biang onar," kata Rachland kepada wartawan, Jumat (10/5/2019). 

Oleh karena itu, Rachland ogah menanggapi serius tuduhan 'licik' Kivlan untuk SBY. Menurut dia, Kivlan tak pantas menilai SBY seperti itu.

"Masa kunyuk mau menilai manusia, presiden ke-6 RI pula, yang jauh melebihinya dalam hal apa pun?" katanya. 

"Tidak usah ditanggapi serius. Tidak pantas dan tidak penting. Cuma sebangsa kunyuk yang mau dengar," lanjut Rachland. 

Menanggapi ejekan dari Rachland soal 'Mayjend Kunyuk', pengacara Kivlan, Eggi Sudjana, mengatakan pernyataan itu merupakan serangan personal."Yang mendasar kan semua orang kalau mengerti perilaku politiknya SBY itu kan sudah bisa menduga apa bener nggak yang disebut Kivlan. Jadi jangan serangnya itu jangan serang personal, apalagi jenderal kunyuk. Itu nggak ilmiah, nggak intelektual," kata Eggi kepada wartawan, Jumat (10/5).


Cerita yang Sebenarnya

Dalam buku 'Ge-geran bersama Gus Dur (2010)' yang disusun oleh Hamid Basyaib & Fajar W. Hermawan, dijelaskan bahwa awalnya Gus Dur berbicara mengenai sosok 'Mayjen K'. Kala itu, Gus Dur belum dilantik menjadi presiden, tapi masih menjabat Ketua PB NU. Julukan 'Mayjen K' muncul pada masa awal pertama kerusuhan di Ambon, Maluku. Sosok 'Mayjen K' ini dianggap sebagai dalang kerusuhan. Sedangkan pada saat itu, Kivlan Zen berpangkat jabatan Mayor Jenderal TNI. 

"Pada pekan-pekan pertama kerusuhan meledak di Maluku, Gus Dur menyatakan provokator kerusuhan itu adalah seorang petinggi tentara, bernama 'Mayjen K'. Siapa pula orang ini? Seperti biasa, Gus Dur tak menjelaskannya. Tapi Mayor Jenderal Kivlan Zen merasa terserempet, lalu segera menemui Gus Dur di rumahnya untuk minta penjelasan," tulis mereka dalam buku tersebut. Kendati demikian, setelah Gus Dur bertemu dengan Kivlan Zen, dia tetap enggan mengungkap identitas 'Mayjen K'. Gus Dur menjelaskan kepada pers bahwa yang dia maksud 'Mayjen K' itu bukan merujuk pada Kivlan Zen. Dia pun meminta supaya masalah ini tak usah diperpanjang lagi. 

Namun orang-orang masih penasaran soal identitas sebetulnya dari 'Mayjen K'. Dituturkan dalam buku tersebut, Gus Dur tetap ogah menyebut nama, tapi dia mengungkap kepanjangan dari 'Mayjen K'."Mayjen K itu maksudnya Mayjen Kunyuk (monyet). Habis, apa namanya kalau kerjanya jadi dalang kerusuhan...," ucap Gus Dur, seperti yang dikutip dalam buku tersebut. (rdp/fjp/detik).