PELITAKARAWANG.COM - Selain sudah mencemari pesisir Utara Karawang, limbah minyak akibat kebocoran pipa migas PHE ONWJ, juga mengancam aktivitas para nelayan pesisir. Rabu pagi (23/7), Bupati Karawang dr Cellica Nurachadiana didamping Kapolres dan Kasdim 06/04 Karawang, tinjau langsung ke laut lepas tempat sumber migas bocor via jalur pantai Ciparagejaya Kecamatan Tempuran. Dengan alat pelampung lengkap, Bupati beserta rombongan dan Vice President Relations PHE ONWJ Ifki Sukarya, di antar Speadboot milik Sat Pol Air sekitar 8 mil dari bibir pantai. 

Anggota Pol Air Polres Karawang H Bripka Ade Priadi mengatakan, Bupati diantarnya ke lokasi TKP sumber kebocoran Migas di YYA-1 yang jaraknya 8 - 9 mil dari muara Ciparagejaya. Namun, Speadboot yang mengantar Bupati bersama Kapolres dan Kasdim ini, hanya bisa meninjau di lokasi jarak sekitar 3 mil lagi ke TKP. Sebab, gelembung asap dan minyak, akan berbahaya jika terhirup. Lagi pula di lapangan, puluhan kapal di kerahkan untuk membersihkan limbah minyak di lokasi tersebut. "Sekarang ini laut bersih karena terus di antisipasi oleh kapal-kapal yang setiap hari kelilingi area TKP sumber migas yang bocor tersebut, "katanya. 

Ketua KPPL Samudera Mulya, Budianto mengatakan, dengan insiden kebocoran Migas PHE ONWJ selama 10 hari terakhir, dampak luasnya ke Ciparagejaya memang belum signifikan. Namun, diakuinya, cukup membahayakan jaring - jaring ikan nelayan. Diharapkan, ada penanganan serius, bukan saja di laut, tapi juga di darat pesisir yang terdampak hal tersebut. "Kita prihatin, pantai Utara banyak tercemar, semoga ada langkah konkrit setelah Bupati meninjau lokasi tersebut, " katanya. 

Bupati Karawang, dr Cellica Nurachadiana mengatakan, pihaknya sudah meninjau langsung ke TKP sumber kebocoran Migas, disana sudah dilakukan berbagai penanganan baik dari internal Pertamina maupun tim lainnya dari pusat. Tentu, ini butuh proses agar kondisi kebocoran tersebut bisa kembali stabil. Tinggal, saat ini mengantisipasi dampaknya, terhadap warga pesisir, utamanya nelayan dan ekosistemnya, agar tidak terganggu berkepanjangan. Pihaknya berharap, insiden ini bisa cepat tertangani dan kembali normal seperti biasa. "Kita tinjau, upayanya memang sudah dilakukan optimal, termasuk antisipasi di wilayah pesisir juga, " katanya.

Fajriyah Usman,Vice President Corporate Communication Pertamina dalam rilisnya mengungkapkan, Penanganan bocoran gas di sumur yang dioperatori Pertamina Hulu Energi ONWJ ini dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang kredibel, kompeten dan memiliki pengalaman yang baik dalam menangani masalah yang sama. Dalam menangani tumpahan minyak, Pertamina dibantu oleh Oil Spill Combat Team (OSCT) Indonesia yang ahli dan spesialis menanganinya. Selain itu, juga dilibatkan Boot and Coots, perusahaan asal  Amerika Serikat yang telah memiliki pengalaman dalam menyelesaikan peristiwa di Gulf Mecixo. “Seluruh upaya tersebut sebagai komitmen dan keseriusan Pertamina dalam mengatasi peristiwa di sumur migas lepas pantai tersebut baik dari aspek operasional maupun lingkungan hidup,” katanya. (Rdi)