PELITAKARAWANG.COM-.Pemdaprov Jabar mengerahkan sekitar 60 orang Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) untuk mendampingi para jamaah yang hendak bertolak ke tanah suci. Sejumlah tenaga kesehatan tersebut meliputi dokter dan perawat.
Kadinkes Jabar Berli Hamdan Gelung Sakti mengatakan, sedikitnya ada 28 dokter, 28 perawat dan beberapa orang tenaga medis lainnya yang akan dilibatkan. 
"Kita menyiapkan TKHD yang akan mengawal kloternya provinsi dan kabupaten kota. Untuk di Jabar. Ada 28 dokter dan 28 perawat. Total sekitar 60 orang," ujar Berli .
Selain itu,Berli menyebutkan, pemerintah pusat pun sudah menyiapkan sekitar 70 ton obat-obatan. Jumlah tersebut mengacu pada data 2018, mengingat banyak jamaah haji asal Indonesia yang sakit dan memerlukan obat.
"Jadi tidak dialokasikan per-provinsi. Nanti akan diberikan kepada jamaah yang membutuhkan sesuai dengan kondisi kesehatannya," jelas dia. 
Pihaknya juga ingin memastikan kesehatan para jamaah haji asal Jabar benar-benar terjaga. Terlebih, terdapat 67 persen jamaah haji asal Jabar tergolong dalam resiko tinggi terserang penyakit. 
Kendati begitu,menurut dia,saat ini jenis penyakit yang menghantui jamaah haji sudah bergeser dari penyakit menular menjadi tidak menular. 
Hal tersebut, lanjut dia, sangat berbeda dengan musim haji pada tahun-tahun sebelumnya.Di mana penyakit seperti Middle East Respiratory Syndrome (Mers), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Hepatitis hingga meningitis yang kerap dikhawatirkan. "Kalau sekarang tidak lagi karena sudah menggunakan vaksin dan rata rata jamaah haji Jabar sudah mendapatkan vaksin yang lengkap .Termasuk vaksin flu, ada juga yang mengambil vaksin tifoid,"pungkasnya. (sm)