PELITAKARAWANG.COM - Dampak tumpahan minyak Pertamina PHE ONWJ di YYA-1 perairan Karawang, semakin meringsek perekonomian nelayan pesisir Pasirputih Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon. Meskipun Pemkab bersama perusahaan plat merah itu, sedang merancang SK soal kompensasi, para nelayan mewanti-wanti Pertamina agar tidak lari dari tanggung jawab. 

"Saya sudah 35 tahun jadi nelayan. Urusan limbah dilaut tahu. Sekarang ini parah, saya biasa melaut ke arah Ciparage bisa pulang dapat 1 Kwintal, sekarang hanya 2 - 6 ekor ikan saja. Belum lagi istri marah dirumah, bisa dibayangkan pak !! " Keluh nelayan Pasirputih Sohib, Rabu (7/8).

Ia menambahkan, pihak Pertamina ONWJ jangan selalu beranggapan, bahwa limbah minyak yang saat ini bergerak ke barat itu, masih aman di dalam lautan. Sebab, penanganan yang dilakukan sendiri, sebatas limbah-limbah yang terapung saja. Padahal, pencemaran limbah itu juga meringsek ke air dalam lautan. Dampaknya, selain merusak jaring, ikan-ikan juga terancam migrasi. "Jangan urusi limbah yang terapung, pencemaran itu ke air juga dan merusak jaring sampai ikan juga migrasi, " katanya. 

Nelayan Pasirputih lainnya, Masrukhin menambahkan, sejak beroperasi adanya seismik juga, PHE ini sudah banyak dampak terhadap warga masyarakat nelayan. Dulu, sumur-sumur warga itu airnya tawar, sekarang semuanya asin. Sekarang, soal limbah minyak ini, jangankan ke nelayan. Ia balik khawatir karang-karang di laut Karawang ini rusak ekosistemnya, bahkan jauh dari itu ia balik khawatir jika penanganan lambat, bisa-bisa laut pesisir ini seperti kasus Lapindo di Sidoarjo. "Di darat saja sulit dibendung, apalagi di laut, jangan-jangan nanti kami sama nasibnya seperti di Lapindo, " katanya takut. 

Agung Trimulyono Humas PHE ONWJ mengklaim, laut wilayah timur sejauh ini masih bersih, karena ada pengaman, sebab pergerakannya itu masih ke angin barat. Pertamina minta, para nelayan sabar, sebab sejauh ini 27 kapal kerja untuk memastikan jangan sampai ada limbah lagi ke pesisir, begitupun untuk memastikan dampak ekologi aman atau tidak, pihaknya juga ambil sampel dari lembaga pendidikan bersama IPB, kadarnya bagaimana? sampai saat ini belum keluar hasilnya. Kemudian soal terumbu terumbu karang, pihaknya pastikan sampai saat ini belum sampai, karena sekarang masih bergerak ke arah barat. "Pergerakan limbah sampai saat ini terus ke arah barat, kita terus ingin pastikan agar limbah itu tidak lagi ke pesisir dengan melibatkan 27 kapal kerja, " Pungkasnya. (Rdi)