PELITAKARAWANG.COM - Secara serentak, beberapa SD digarap asesor Akreditasi pada gelombang pertama, Selasa 13/8. Namun, sejumlah kepala SD, sesekali menyentil keluh kesahnya saat hendak akreditasi 4 tahunan itu, padahal anggaran pelaksanaan pemeriksaan 8 indikator pendidikan itu, ditanggung sepenuhnya oleh APBN dan APBD selama dua harian. 

"Duh, saya teh bingung mau Akreditasi, anggaran sekolah sedang minim, tapi persiapan administrasi dan dokumen menumpuk banget, " keluh salah seorang Kepala SD di sekitaran Kecamatan Lemahabang  yang meminta dirahasiakan namanya ini. 

Menyikapi itu, Staff Koorwilcambidik Kecamatan Telagasari, Agus Wahyudi mengatakan, anggaran akreditasi sekolah, ditanggung oleh APBN dan APBD, justru kalau ada Kepala SD yang masih galau saat hendak akreditasi, patut di curigai, kenapa harus galau?. Tapi, sebutnya, kalaupun masih galau, mungkin bukan soal tambahan anggaran, tapi menyiapkan administrasi dan dokumen untuk memenuhi pra syarat akreditasi, sebab, ada satu saja indikator yang kurang, mempengaruhi naik dan turunnya poin penilaian dan level akreditasi pada sekolah tersebut. Apalagi, menyiapkan agenda empat tahunan ini, tidak bisa dadakan, karena maksimal persiapannya itu 3 bulan terakhir agar semua syarat administrasi, berkas dan dokumen lengkap terpenuhi. "Kalau galau, mungkin bukan soal anggaran. Tapi, lebih pada persiapannya saja. Kan anggaran mah sudah ditanggung APBN dan APBD, " katanya. 

Kalaupun menyiapkan hidangan sambung Agus, seperti makan minum dan oleh-oleh khas lokal, sebagai adat ketimuran itu sah-sah saja, mengingat asesor yang datang ke sekolah itu adalah silang lintas Kabupaten/kota di Jawa Barat. Di Telagasari sendiri, ada 3 SD yang saat ini menggelar akreditasi, antara lain SDN Cadaskergajaya 1, SDN Pasirmukti 1 dan SDN Kalisari 3. "Kalau menyiapkan makan minum di sekolah mah, itu adat ketimuran, sebab asesor yang datang itu lintas Kabupaten/kota, " Pungkasnya. (Rdi)