PELITAKARAWANG.COM -  menghadapi era revolusi industri 4.0,  Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Rahmat Hidayat Djati meminta mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif. Hal itu, disampaikan politisi PKB itu,  dalam acara pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) Universitas Singperbangsa Karawang, Selasa (27/8).


"Era ini adalah era post moderen, serba cepat, karena itu, mahasiswa sebagai aset bangsa dan agen pembaharu (iron stock), harus benar-benar mempersiapkan diri, baik secara intelektual, maupun sepiritual dengan cara belajar sungguh-sungguh." Katanya dihadapan di 4.300 mahasiswa baru. Selanjutnya, Kang Toleng sapaan akrab Rahmat Djati, menguraikan satu per satu dari generasi sebelum milenial. "Di Indonesia ini terbagi dalam tiga generasi. Generasi Baby Boomers yaitu yang lahir dari tahun 1940-1960-an, dan tantangan generasi ini adalah fisik. Karena sempat mengalami zaman pertempuran fisik. Kemudian generasi X adalah yang lahir dari 1960-1980, tantangannya adalah pendewasaan sikap. Serta generasi milenial yang lahir tahun 1980-ke atas dengan tantangan berupa teknologi informasi," katanya .

Bagi generasi milenial, lanjutnya, semua serba cepat. Sekali sentuh, kontan apa yang diinginkan bisa terwujud. Contohnya, adanya aplikasi di smartphone. "Namun hendaknya dengan teknologi informasi yang semakin canggih bagi generasi milenial ini, yang perlu diwaspadai adalah bagaimana agar tidak keluar dari jati diri bangsa itu sendiri. Ini yang jadi persoalan," tambahnya.

Adapun ciri dari pada generasi Milenial adalah orang yang bisa berfikir out of teh box kaya dengan gagasan dan mampu mengkomunikasikannya dengan baik,generasi millenial juga tutur Toleng termasuk generasi kreatif salah satu bukti adalah tumbuhan nya industri kreatif dan star-up.
"Namaun,negatifnya minat baca generasi milenial rendah. Mereka cuma bisa membaca melalui smartphone, tanpa mau menambah pengetahuan sejarah dari buku-buku lainnya. Sehingga banyak generasi milenial yang termakan info hoax," paparnya.


Dengan demikin Toleng berharap menjadi mahasiswa, tidak hanya berhenti di bangku kuliah tapi harus rajin membaca, diskusi, refleksi dan mengamalkan ilmu sesuai dengan konteksnya."insya Allah, jika itu dilakukan kalian semua menjadi mahasiswa yang bernilai untuk kemajuan bangsa dan negara ini."pungkasnya (RDI)