PELITAKARAWANG.COM- Dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) terdampar di Irak asal Karawang, mendapat perhatian khusus dari Pemkab dan DPRD Karawang. Selasa (15/10), Abdul Rohman (47), ayah dari salah seorang TKW Septiani Almukaromah (24), mendatangi Press Room DPRD Kabupaten Karawang. Diterima langsung pimpinan DPRD, Rohman satu persatu menjelaskan kronologi keberangkatan anaknya tersebut ke Irak.


Dalam keterangannya, Rohman yang juga warga Desa Walahar RT 18/04 Kecamatan Klari mengatakan, anaknya pergi ke Timur Tengah untuk bekerja. Tapi sama sekali keluarga tidak tahu kalau anaknya itu akan dipekerjakan di Irak. Sejak Mei 2019, pertengahan bulan Puasa lalu, anaknya pergi mencari penghasilan kerena ingin membantu ekonomi orang tuanya, bahkan dua kali putus kuliah karena terbentur biaya. "Anak saya kuliah di Unindra, Ciputat, Jakarta. Kerena kekurangan biaya dia pindah ke STIMIK Kharisma Karawang, namun hanya sampai semester 2 karena tidak ada biaya dan  memilih bekerja di luar negeri," katanya.


BPD Desa Walahar, Syihabuudin mengatakan, sejak ada info di media sosial yang menyatakan seorang TKW asal Walahar terdampar di Irak, dirinya terus menggali informasi. Akhirnya ia bisa langsung berkomunikasi dengan Septiani. Dalam komunikasi itu, Septiani mengaku bekerja di Majikan bernama H Basar di Dellal Zakho Blok B4, tapi sebelumnya ia pernah bekerja di Majikan lainnya, " Hanya karena alasan kerjanya tidak benar, Seprtiani dibalikan ke penampungan TKW di Irak, "katanya.

Sejak itu, Septiani disekap dan tidak diberi makan dan HP-nya disita. Akhirnya Septiani mencoba melarikan diri bersama 6 TKW lainnya. Mereka melapor ke polisi setempat, tetapi polisi malah mengembalikan mereka ke tempat penampungan. "Sempat melapor ke polisi, tapi polisi setempat justru malah mengembalikan mereka ke tempat penampungan," Katanya. 

Toto Suripto yang didampingi para pimpinan DPRD, berkomunikasi langsung dengan Septiani. Lewat sambungan Video Call Dirinya meminta Septiani tetap sabar dan tegar. Karena Pemkab dan DPRD sedang berupaya keras memulangkannya. Baik melalui jalur birokrasi sampai Ke Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) maupun Kementrian Tenaga Kerja. "Tenang ya, sabat dulu. Disini sedang berupaya bersama membebaskan Septiani, " Pungkasnya. (Rdi)